Pria Mati Hidup Lagi Bikin Kesal, Warga Sampai Tinggalkan Pekerjaannya, Kuburan Juga Ditutup Lagi
"Coba kalau orangnya ada di depan warga, sudah dikubur separuh badan agar tidak main-main kalau urusan dengan kematian," terang Abdul Halim
Pasalnya, banyak kejanggalan yang terjadi sejak informasi kematian Robi pada Selasa (23/7/2019) sampai ke Kiai Fauroq.
Ditemui di kediamannya pada Senin (29/7/219) Fauroq menjelaskan, asal-usul Robi tidak jelas dan tidak ada hubungan kekerabatan dengan keluarga besar dirinya.
Apalagi menyebutkan bahwa mayat Robi ingin dikubur di dekat kuburan ayahnya karena alasan wasiat. Keinginan inilah yang menjadi kejanggalan pertama.
Baca: KISAH NYATA 30 Tahun Hanafiah Simpan Duit Jual Sayur di Bawah Kasur, Istrinya Kaget Diajak Naik Haji
Warga telanjur patungan
Warga Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Sampang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, sudah terlanjur patungan uang untuk membiayai perawatan jenazah Robi Anjal (38), warga asal Pontianak, Kalimantan Barat, yang dikabarkan mati kemudian hidup lagi.
Patungan uang itu atas permintaan tokoh masyarakat setempat.
Alasannya, Robi tidak punya anggota keluarga lain selain istri dan anaknya, sehingga kematiannya akan dirawat di Sampang.
Baca: Polis Diraja Malaysia Tangkap Majikan yang Aniaya TKW Aceh
Selain itu, pemakaman mayat Robi dilakukan di Kabupaten Sampang untuk memenuhi wasiat Robi yang ingin dikubur di dekat makam ulama kharismatik Sampang, KH Moh Alawi.
Moh Syafii, salah satu warga Desa Tanggumung kepada Kompas.com, Senin (29/7/2019), mengatakan, saat pengajian rutin malam Jumat, warga diminta untuk patungan uang oleh salah satu tokoh masyarakat.
Warga tidak ada yang protes. Keesokan harinya, dana yang terkumpul hampir Rp 4 juta.
Sebagian uang yang terkumpul diberikan kepada sopir ambulans yang mengantarkan jasad Robi ke Sampang.
Biayanya Rp 1,8 juta.
Baca: Pejabat Non-Muslim Unima Sulawesi Utara Dukung Kafilah ke MTQMN di Unsyiah, Mengaku Pertama ke Aceh
"Selain biaya angkut jenazah, ada uang yang digunakan untuk menjemput anak Robi ke Bandara Juanda yang datang dari Pontianak," kata Moh. Syafii.
Sisa uang, rencananya untuk biaya doa kematian selama tujuh hari.
Setelah masyarakat tahu aksi Robi hanyalah akal-akalan, warga kesal karena merasa dipermainkan.