Kisah Inspiratif

Tak Disangka, Semula Hanya untuk Obati Kanker Ibu, Kisah Doni Menanam Buah Tin Menuai Berkah

Dalam sebulan sarjana teknik komputer itu rata-rata dapat mengumpulkan uang Rp 1,5 juta dari penjualan buah tin, teh daun tin serta pengganti biaya pe

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
Doni Defrianto (26), penduduk Kilangan, Singkil, Aceh Singkil, merawat buah tin yang ditanam di belakang rumahnya, Senin (29/7/2019) sore 

Hasilnya diluar diugaan.

Sang bunda kondisi fisiknya yang semula lemah pelan-pelan kembali bugar.

Bahkan sang ayah Gusrinto, yang awalnya tak sependapat jika Doni sebagai sarjana teknik komputer berprofesi sebagai petani kubun tin, kini paling rajin konsumsi teh daun buah surga itu.

"Ayah setiap pagi minum, kalau ibu malah harus dibujuk," ujar Doni.

Pengakuan Doni, dibenarkan Gusrinato, berkat mengonsumsi teh daun tin kolesterolnya menjadi stabil.

"Enak, kolesterol stabil," kata Gusrinato sambil merangkul bahu anak pertamanya itu.

Berangakat dari keberhasilannya mengobati sang ibu, Doni lantas menawarkan buah tin serta teh daun tin yang telah dikemas baik melalui media sosial.

Jualannya mendapat respons baik, bukan hanya di Aceh Singkil.

Penduduk asal Banda Aceh dan Aceh Timur, kini juga menjadi pelangggan Doni.

Doni menanam buah tin dengan manfaatkan lahan kosong ukuran 5x5 meter di belakang rumah orang tuannya di Desa Kilangan.

Dari sekitar 700 jenis buah surga, ayah satu anak ini memiliki sekitar 30 jenis di antaranya asal Irak, Palestina, Libanon dan Prancis.

Menurut Doni, sejak pembibitan sampai menanam dengan perawatan baik buah tin sudah bisa dipanen dalam kurun empat bulan.

Mengenai jenis buah tin yang dimilikinya dapat dibedakan dengan cara melihat lekuk daun serta warna buah.

Buah tin dari kebun Doni dijual Rp 50 ribu per kilo untuk jenis buah kuning dan hijau.

Sedangkan yang warna hitam berasal dari Irak dijual Rp 100 ribu per kilo dan buah tin warna merah dijual Rp 65 ribu per kilo.

Sedangkan teh daun tin kemasan 25 gram dijual Rp 20 ribu.

"Sebulan rata-rata dapat Rp 1,5 juta. Khusus bulan ini sudah dapat Rp 2,2 juta," ujarnya.

Tanaman surga milik Doni, mengundang penasaran warga.

Tak mengherankan walau belum tertata baik, karena terbatas modal kebun tin milik Doni kerap kedatangan pengunjung.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved