Viral Medsos
Jamaah Pengajian Dibuat Kaget, Nenek Pemulung Ini Sumbang Sapi Kurban Seharga Rp 10 Juta
Dia tinggal sebatang kara di Mataram dan kini menumpang tidur di sebuah kios di samping barat Mal Matataram.
Meski hidup sendirian, Sahnun tetap bekerja keras untuk menghidupi dirinya.
Setiap hari tubuh kecilnya memikul karung berisi botol plastik dan barang bekas menyusuri jalan kota Mataram.
Ia biasanya muali berangkat memulung mulai dari subuh hingga malam hari dengan jeda waktu istirahat pada siang hari.
Baca: Posting Dugaan Jual Beli Data KTP dan KK, Kemendagri Justru Akan Laporkan Akun Twitter @hendralm
Baca: Cinta Terlarang Kakak-Adik di Luwu Tak Bisa Dipidana karena Suka Sama Suka, Tapi Ada Sanksi Sosial
"Pagi-pagi subuh sudah berangkat, balik lagi istirahat nanti lagi lanjut sampai malam," ungkap Sahnun dengan bahasa Sasak ditemui Kompas.com, Selasa (30/7/2019).
Dengan penuh peluh dan keringan ia mengumpulkan botol plastik sekitar dua karung setiap harinya.

Sapi kurban
Barang bekas yang ia kumpulkan selama seminggu biasanya akan diambil oleh pengepul.
Barang bekas hasil memulungnya biasanya dihargai oleh pengepul antara Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu per karung.
Bertepatan akan dirayakannya Idul Adha, Sahnun berkata akan membeli seekor hewan kurban dari hasil memulungnya selama lima tahun.
Dan akhirnya menjelang Idul Adha tahun ini nenek Sahnun bisa membeli seekor sapi untuk dikurbankan dari hasil jerih payahnya selama lima tahun.
Pada saat ditanya wartawan kenapa ia ingin berkurban, Sahnun hanya menjawab dengan senyuman.
Hal itu menandakan bahwa niat untuk berkurban tidak ingin diketahui banyak orang.
Melansir dari Tribun Medan, pengurus Masjid Nur Iman bernama Kaling, masjid dimana nenek Sahnun berkurban sapi, sempat kaget saat menerima uang Rp 10 juta dari nenek pemulung tersebut.
"Saya juga merasa kaget kok bisa nilai satu sapi yang harganya 10 juta, mampu dibeli oleh seorang yang pekerjaannya sehari-hari pemulung," ungkap Kaling ditemui di rumahnya Senin (29/7/2019).
Dari penuturan Kaling, pemberian uang untuk membeli sapi kurban itu dilakukan nenek Sahnun saat pengajian majlis taklim di Masjid Nurul Iman yang dilakukan rutin setiap hari Kamis.