Krisis Air Bersih
Krisis Air di Tamiang Makin Parah, Warga Terpaksa Berbagi Air dengan Hewan
Warga mengaitkan, buruknya kualitas air ini berkaitan langsung dengan kehadiran perkebunan sawit yang mengelilingi perkampungan mereka.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Krisis air bersih semakin parah melanda Dusun Alurselamat, Kampung Tanjunggenteng, Kecamatan Kejuruanmuda, Aceh Tamiang.
Warga mengaitkan, buruknya kualitas air ini berkaitan langsung dengan kehadiran perkebunan sawit yang mengelilingi perkampungan mereka.
Buruknya kualitas air bukan hanya tidak bisa dikonsumsi, tapi juga tidak layak digunakan mencuci dan mandi.
"Airnya seperti kubangan lumpur," kata Ibrahim, warga Dusun Alurselamat kepada Serambinews.com, Kamis (1/8/2019).
Dia memastikan krisis air bersih ini sudah berlangsung sejak lama. Periode Januari-April 2019 disebutnya sebagai fase terburuk, karena memasuki musim kemarau.
"BPBD dan Distamben sudah pernah kemari mencoba membangun sumur bor. Tapi gagal, karena tidak ada air yang ke luar,” katanya.
Lebih memprihatinkan lagi, kata Ibrahim, kondisi di dusunnya ini memaksa sebagian warga harus berbagi air dengan hewan.
"Babi hutan pun masuk ke permukiman untuk meminum air di alur yang menjadi satu-satunya harapan warga untuk mendapatkan air bersih,"ungkapnya.
Saat ini, hanya alur mata air itu yang bisa digunakan warga untuk kebutuhan mencuci dan mandi.
Warga berharap pemerintah mencurahkan perhatian lebih ke dusun mereka agar krisis air bersih yang sudah berlangsung lama ini bisa teratasi.
Baca: Banda Aceh dan Aceh Besar Krisis Air Baku
Baca: Tiga Desa di Kecamatan Labuhanhaji Krisis Air Bersih, Begini Tanggapan Anggota Dewan
Baca: VIDEO - 20 Ribu Pelanggan PDAM Tirta Daroy Krisis Air Bersih
Baca: Tamiang Dilanda Kekeringan, ACT Bagikan 8.000 Liter Air Bersih, Setiap Keluarga Dapat 2 Jerigen
Terkait persoalan ini, Camat Kejuruanmuda, Devi Ariyanti mengaku sudah melaporkan persoalan ini ke BPBD.
Dia menjelaskan, sebelumnya upaya membuat sumur bor sudah pernah dilakukan. “Namun sejauh ini belum ditemukan sumber air," kata Devi, Rabu (31/7/2019) malam.
Menurutnya, kondisi geografis Dusun Alurselamat memang kurang strategis. Terlebih jalan yang sempit ke permukiman, sehingga mernyulitkan mobilisasi.
"Pernah terjadi kebakaran di sana. Karena jalannya sempit, jadinya susah untuk dilintasi," ujarnya.