Gempa Banten
Banten Diguncang Gempa 7,4 Magnitudo, Warga Panik dan Mengungsi, Listrik Padam
Ratusan warga Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang berhamburan keluar rumah saat gempa Magnitudo 7,4 mengguncang wilayah mereka, Jumat (2/8/2019)
SERAMBINEWS.COM - Ratusan warga Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang berhamburan keluar rumah saat gempa Magnitudo 7,4 mengguncang wilayah mereka, Jumat (2/8/2019) malam.
Gempa tercatat terjadi sekitar pukul 19.03 WIB.
Sebagian besar warga sedang berada di dalam rumah saat gempa terjadi.
Warga berhamburan keluar rumah begitu merasakan gempa yang cukup lama.
"Saya siap-siap mau ke Masjid, eh dinding rumah terdengar gemeretek, ternyata gempa, saya langsung panik gendong anak keluar sama istri," kata Jumhari saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Jumhari mengatakan, saat ini warga masih berkumpul di jalanan dekat pusat Kecamatan Sumur.
Warga menunggu informasi selanjutnya mengenai gempa. Saat ini, situasi di pusat kota gelap gulita lantaran listrik padam.
Jumhari mengatakan, warga tengah panik lantaran khawatir terjadi tsunami seperti akhir Desember lalu.
Saat ini, banyak warga yang sudah meninggalkan rumahnya yang tidak jauh dari bibir pantai, karena khawatir ada tsunami.
"Apalagi ada peringatan dini tsunami, kami menjauh dari bibir pantai," kata Jumhari.
Berdasarkan data dari BMKG, Gempa bermagnitudo 7.4 mengguncang wilayah barat Pulau Jawa dan sekitarnya.
Gempa berpusat di 7.54 LS,104.58 BT, 147 kilometer barat daya Sumur, Banten.
Pusat gempa di kedalaman 10 kilometer.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyebutkan, BMKG memberikan peringatan dini tsunami untuk lima wilayah ini:
1. Pandeglang Bagian Selatan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3 meter).
2. Pandeglang Pulau Panaitan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3 meter).
3. Lampung-Barat Pesisir-Selatan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3 meter).
4. Pandeglang Bagian Utara dengan status ancaman WASPADA (ketinggian maksimal 0,5 meter).
5. Lebak dengan status ancaman WASPADA (ketinggian maksimal 0,5 meter).
Warga di wilayah berstatus siaga diharapkan memperhatikan petunjuk untuk melakukan evakuasi, sedangkan warga di wilayah berstatus waspada diharapkan memperhatikan dan mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.
Kepanikan warga
Guncangan gempa terasa di kawasan Plaza Blok M, Jakarta, Jumat (2/8/2019).
Berdasarkan pemantauan Kompas.com, gempa mengguncang pada pukul 19.05 WIB.
" Gempa, gempa, gempa," ujar beberapa pengunjung sembari bersahutan.
Terlihat lampu-lampu bergoyang dan pengunjung pun berhamburan keluar mencari lokasi yang lebih aman.
Goncangan gempa juga dirasaka ratusan pengunjung di Lotte Shopping Avenue, Jalan Prof. Dr Satrio, Jakarta Selatan.
Gempa yang dirasa kuat dan cukup lama itu membuat pengunjung panik dan berhamburan ke luar mall.
"Lama banget ini terasa mungkin sekitar 5 menit. Lampu gantung di food court itu goyang, banner-banner di restoran juga goyang semua," ujar Aprilia Ika, salah satu pengunjung kepada Kompas.com.
Ika mengaku sedang berada di lantai 4 Food Avenue di Lotte Shopping Avenue.
Saat melihat lampu-lampu bergerak kanan-kiri, para pengunjung kemudian panik.
Semua pun berlarian ke luar mall.
"Sekarang banyak pengunjung yang kumpul di depan lobi karena semua pada turun dan takut ada gempa susulan. Ada info soal potensi tsunami juga, jadi semua enggak ada yang berani masuk," ungkap Ika.
Di antara kerumumanan massa, info soal peringatan tsunami disebutkan Ika juga beredar dengan cepat.
Alhasil, banyak di antara para pengunjung langsung bersiap pergi dari mall.
"Semua mau pada pulang, enggak ada yang berani lagi balik ke dalam karena takut ada tsunami," tutur Ika.
Sementara itu, para pengunjung pusat perbelanjaan Tamini Square, TMII, Jakarta Timur, berhamburan pada Jumat (2/8/2019) sekitar pukul 19.00 WIB.
Mereka berhamburan dikarenakan merasakan getaran gempa.
Berdasarkan pantauan KOMPAS.com, warga yang sedang berada di pusat perbelanjaan tersebut keluar dengan terburu-buru dan langsung berkumpul di halaman gedung.
Beberapa di antara mereka juga terlihat langsung menghubungi sanak saudaranya untuk menginformasikan gempa tersebut.
Getaran gempa yang dirasakan cukup besar sehingga membuat pengunjung berhamburan keluar.
Namun banyak juga di antara mereka yang tidak merasakan adanya gempa tersebut karena kesibukan masing-masing.
"Saya tadi lagi telepon, tiba-tiba meja bergetar, kaki getar. Goyangannya keras," ujar Ilham (51), salah satu pengunjung di Tamini Square.
Saat gempa terjadi, katanya, Ilham tengah berada di lantai 2 gedung Tamini Square.
Ia yang sedang bersama anaknya pun langsung turun dengan menggunakan eskalator ketika gempa terjadi.
Hal yang sama juga dirasakan Anita (27).
Anita yang saat itu tengah makan di salah satu restoran cepat saji di Tamini Square, langsung meninggalkan makanannya yang masih tersisa.
"Saya lagi makan, untung udah mau selesai. Pas merasakan guncangan sempat diam dulu untuk memastikan, pas lihat pintu goyang-goyang saya langsung lari keluar," kata dia.
Anita mengaku terkejut ketika melihat orang lain juga berhamburan keluar gedung tersebut.
Ia pun langsung menelepon orang tuanya untuk memastikan keadaan mereka.
"Untung tidak apa-apa sih, tapi kaget aja," ujar dia.
Berdasarkan informasi dari BMKG, diketahui gempa yang terasa di Jakarta dan wilayah Jawa Barat itu berasal dari 147 kilometer Barat Daya Sumur, Banten.
Gempa tersebut bermagnitudo 7,4 SR dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa tersebut juga diinformasikan berpotensi Tsunami.
Baca: Kapolda Aceh Turut Perihatin Atas Kasus Pembakaran Rumah Wartawan dan Kantor PWI Aceh Tenggara
Baca: Soal Kasus Mesum Pejabat Aceh Jaya dengan Mahasiswi, Ini Kata Wakil Ketua DPRK
Baca: 18 Anggota DPRK belum Bayar Uang Kelebihan Perjalanan Rp 279 Juta, Inspektorat Layangkan Surat Kedua
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diguncang Gempa 7,4 Magnitudo, Warga Sumur Mengungsi, Listrik Padam"