Pasien Serangan Jantung Masih Tinggi, Dokter Umum Dilatih Penanganan Jantung di RSUDZA
Kegiatan itu memberi pemahaman kepada dokter umum agar mampu memberi penanganan darurat secara tepat kepada pasien jantung
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sekitar 60 dokter umum dari sejumlah kabupaten/kota dilatih tentang penanganan pasien jantung, Sabtu (3/8/2019) di Auditorium Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), Banda Aceh.
Kegiatan itu memberi pemahaman kepada dokter umum agar mampu memberi penanganan darurat secara tepat kepada pasien jantung.
Workshop dengan tema “Acute Coronory Syndrome” itu diselenggarakan atas kerja sama Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Aceh dan PPDS Jantung Fakultas kedokteran Unsyiah.
Baca: Kisah Ayah Doe Garap Film Eumpang Breuh Hingga Meledak di Pasaran, Ini Cita-citanya belum Tercapai
Perwakilan Perki, dr Adi Purnawarman SpJP FIHA yang juga dokter RSUDZA mengatakan, pelatihan untuk mengajarkan para dokter umum di daerah mengenai penanganan pasien serangan jantung mendadak.
Karena saat ini, tidak semua daerah di Aceh memiliki dokter spesialis jantung.
Sehingga dalam upaya membantu penanganan pasien jantung darurat, harus meningkatkan keilmuan dokter umum dalam penanganan jantung.
“Dengan ini, kita harap timbul kepedulian dari mereka (peserta), sehingga akan semakin cepat juga penanganan pasien jantung koroner,” ujar dr Adi.
Baca: Warga Minta Pemerintah Segera Tutup Semburan Gas di Aceh Timur
Apalagi di Aceh pasien jantung cukup tinggi, menduduki peringkat delapan nasional.
Kepala Program Studi Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK Unsyiah, Dr dr T Heriansyah SpJP (K) FIHA mengatakan, kekurangan dokter spesialis jantung masih menjadi masalah dalam penanganan pasien jantung.
Sehingga tidak semua daerah memiliki dokter spesialis jantung.
Padahal, berdasarkan data, kematian yang disebabkan serangan jantung masih menjadi yang tertinggi di Indonesia.
Diharapkan dengan kegiatan itu dapat memberi pemahaman baru kepada dokter yang bertugas di rumah sakit jejaring di seluruh Aceh.
Baca: Hasil Kualifikasi MotoGP Ceko 2019 - Marc Marquez Tercepat, Jack Miller Kedua, Rossi Posisi 7
Sehingga jika ada pasien yang emergency karena serangan jantung, mereka bisa langsung mengetahui dan memberi pertolongan awal.
Saat ini, dokter spesialis jantung di Aceh hanya 17 orang, di daerah ada enam orang dan di Banda Aceh ada 11 orang.
Sementara yang sedang menempuh studi spesialis di Unsyiah sebanyak 15 orang. (*)