Wawancara Eksklusif
Koleksi Barang Bekas Agar Wisatawan Tertarik ke Aceh Singkil, Fadjri Alihar Sempat Dicap Doktor Gila
Lahir di Aceh Singkil, doktor lulusan Univesitas Kassel Jerman itu mengaku pernah melakukan penelitian wisata di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM, ACEH SINGKIL - Namanya Fadjri Alihar.
Ia adalah peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Lahir di Aceh Singkil, doktor lulusan Univesitas Kassel Jerman itu mengaku pernah melakukan penelitian wisata di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Berdasarkan hasil penelitiannya potensi pariwisata Mentawai kalah jauh dibanding objek wisata yang dimiliki Aceh Singkil.
Seperti Kepulauan Banyak dan Rawa Singkil.
Namun industri pariwisata Mentawai jauh lebih maju.
Menurutnya perlu partisipasi semua pihak dalam memajukan pariwisata, termasuk masyarakat.
Ia menyarankan pemerintah agar fokus membenahi infrastruktur pendukung pariwisata yang selama ini menjadi faktor penghambat kemajuan.

Sedangkan masyarakat, ayah dua anak ini mengajak berbuat sesuai kemampuan.
Ia mencotohkan membangun rumah dengan bentuk anomali agar menarik wisatawan mancanegara.
Rumah bernama Sapo Belen (rumah besar) di Desa Pulo Sarok, Singkil, itu diisi barang bekas.
Kebiasaan Fadjri Alihar mengumpulkan barang bekas membuatnya sempat disebut doktor gila oleh sejawatnya sesama peneliti di LIPI.
Namun ketika usahanya itu membuahkan hasil memikat wisatawan, kini teman-temannya di Jakarta meminta diajak berkunjung ke Sapo Belen.
Berikut wawancara singkat wartawan Serambinews.com di Aceh Singkil, Dede Rosadi dengan peneliti senior LIPI Bidang Ekologi manusia tersebut.

Saat ditemui, Minggu 4 Agustus 2019, Fadjri Alihar tampak santai menghabiskan waktu di Sapo Belen, tempat tinggalnya ketika pulang ke Singkil.
Ia juga menyuguhi Serambinews.com segelas kopi buatannya.
Berikut petikan wawancaranya.
Apa potensi Kabupaten Aceh Singkil, yang dapat mempercepat meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
Pariwisata, yang jelas berada di depan mata dan sudah mulai berkembang.
Langkah apa yang harus dilakukan agar pariwisata Aceh Singkil bisa berkembang lebih cepat?
Semua kita harus kompak bergerak bersama sesuai kemampuan masing-masing. Kita harus bahu membahu membangun daerah.
Sedangkan tugas pemerintah membangun infrastruktur penunjang pariwisata. Pemerintah juga harus mampu menciptakan situmulus yang dapat mendorong ekonomi dari sektor pariwisata berkembang.
Menurut Anda apakah pariwisata Aceh Singkil sudah maju?
Menggeliat iya, maju masih perlu sentuhan.
Bagaimana menurut Anda potensi wisata yang dimiliki Aceh Singkil?
Saya sudah keliling, melakukan penelitian pariwisata di Mentawai.
Potensi wisata kita jauh lebih baik. Aceh Singkil, memiliki Kepulauan Banyak dan Rawa Singkil.
Kepulauan Banyak, jauh lebih indah dan komplit. Selancar di Kepulauan Banyak, bisa dilakukan sepanjang tahun. Peserta surfing juga tidak dibatasi bisa kapan saja dan gratis. Kalau di daerah lain sudah bayar dibatasi karena trumbu karang bisa rusak sehingga tak ada lagi ombak.
Baca: Sosok Cantik Sineenat, Mantan Pacar Raja Thailand Dilantik Jadi Selir Kerajaan di Depan Istri Sah
Baca: Beruang Madu Berkuku Panjang Teror Warga Nagan Raya, Masuk Kampung Bikin Onar dan Memangsa Ternak
Baca: Mantan Ketua DPRA Tgk Muharuddin Mengaku tak Pernah Terima Surat Pembatalan Qanun Bendera
Membangun infrastruktur pariwisata butuh biaya besar, sementara keuangan daerah terbatas. Apa yang bisa dilakukan Pemkab Aceh Singkil?
Jika ada kemauan pasti ada jalan. Yang penting Pemkab Aceh Singkil serius dalam membangun pariwisata.
Selain itu, strategi yang dijalankan tepat. Umpamanya promosi yang biayanya 3/4 dari pembangunan lakukan dengan tepat dan masif.
Wisatawan yang berkunjung ke Aceh Singkil, jumlahnya ribun per tahun tapi belum berdampak signifikan dalam menggerakan ekonomi masyarakat. Apa penyebabnya menurut Anda?
Amatan saya turis asing yang berkunjung ke Pulau Banyak, masih kelas backpacker. Hanya satu dua kalangan menengah ke atas.
Pasar turis menengah ke atas harus segera direbut. Caranya ciptakan benefit yang dapat diterima jika turis kelas menengah ke atas berkunjung.
Umpamanya turis yang datang naik kapal pesiar. Ketika singgah di Pulau Banyak, pastikan terkesan dengan sambutan, kenyaman serta benefit yang mereka peroleh ketika berada di Pulau Banyak.(*)