TKI Meninggal di Malaysia
TKI asal Aceh Utara Meninggal di Malaysia, Keluarga Panik Langsung Hubungi Haji Uma
Edi Saputra (27) TKI asal Desa Paya Meudru Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara meninggal dunia saat tidur malam hari di Rawang Johor Malaysia Minggu (04
Penulis: Jafaruddin | Editor: Yusmadi
Laporan Jafaruddin |Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Edi Saputra (27) TKI asal Desa Paya Meudru Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara meninggal dunia saat tidur malam hari di Rawang Johor, Malaysia, Minggu (4/8/2019).
Teman almarhum yang tinggal satu tempat tinggal, Junaidi (25) warga Nisam Aceh Utara baru mengetahui kejadian itu pada paginya.
Edi Saputra sudah 2 malam menumpang di kediaman Junaidi.
Kemdian, pada malam kedua menginap korban mengeluh sesak nafas, kemudian minum obat dan pagi harinya ketika dibangunkan sudah tidak bernyawa lagi.
Kejadian ini tentu cukup mengagetkan semua teman-teman dan keluarga almarhum, karena korban meninggal secara tiba-tiba.
Berita terkait
Baca: Pulang dari Malaysia, TKI Asal Aceh Sembunyikan Sabu-sabu di Bungkusan Susu
Baca: Melibatkan Calo, Pengiriman TKI Ilegal Asal Aceh ke Malaysia Marak Sejak 6 Bulan Terakhir
Baca: Kisah TKI Hilang di Arab Saudi, Turini 21 Tahun Terpisah dari Keluarga, Ditemukan Melalui Facebook
Edi adalah anak yatim yang sudah bekerja selama tiga tahun di Malaysia dan menjadi tulang punggung keluarga.
Pilihannya untuk merantau supaya dapat membiayai ibu dan tiga adiknya di Aceh, adik pertama baru menyelesaikan pendidikan di SMA.
Adik kedua saat ini masih mengenyam pendidikan di pesantren.
Sedangkan yang ke-3 masih duduk di bangku SD.
Kabar kepanikan keluarga akhirnya sampai kepada H Sudirman (Haji Uma) Anggota DPD RI yang dihubungi melalui stafnya Mukhtar Abdullah (Adun Jelas) untuk memfasilitasi dan pemulangan jenazah.
Berita lainnya
Baca: Tips PLN untuk Hindari Kebakaran akibat Korsleting, Hati-hati, Nomor 4 Nyaris tak Pernah Dilakukan
Baca: TNI Segel Lokasi Proyek Pembangunan Gedung KONI, Ini Penjelasan Kasdam IM
Baca: Empat Saksi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pemilu di Pidie
"Setelah keluarga berkomunikasi dengan kami, selanjutnya kami langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, pada kesimpulan terakhir terkait dana pemulangan Jenazah mencapai 5.000 Ringgit Malaysia atau setara 18 juta lebih," kata Haji Uma.
Sementara dari keluarga tidak bisa berbuat banyak karena kondisi keluarga sangat memprihatinkan.