Berita Aceh Singkil

Mantan Kuli Bangunan Ini Sukses Budidaya Ayam Petelur Beromzet Rp 60 Juta per Bulan

Dalam sebulan, warga Singkil Utara ini bisa memiliki omzet Rp 60 juta per bulan dari penjualan telur ayam yang dipeliharanya.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Syafrizal Rosman mengumpulkan telur dari ayam petelur yang dipeliharanya di belakang rumah di Desa Ketapang Indah, Singkil Utara, Aceh Singkil, Minggu (11/8/2019). 

Memasuki tahun kedua, modal awal telah kembali.

Syafrizal menambah ayam petelur peliharaannya menjadi 800 ekor. Kemudian terus bertambah seiring perjalanan waktu menjadi 1.500 ekor.

Puncaknya tahun 2019 ini yang merupakan tahun kelima, Syafrizal membangun kandang lebih besar lagi dari 9 x 12 meter jadi 12 x 18 meter.

Ayam yang dipeliharanya tentu saja ditambah hingga 2.000 ekor.

Tempat dudukan ayam dibuat menggunakan kawat supaya lebih awet.

Tong air minum ayam juga ditaruh di atas, sehingga bisa memanfaatkan gaya grafitasi masuk ke kandang tanpa repot mengangkat lagi. 

"Kerja saya hanya beri makan sehari dua kali, kumpulkan telur, dan seminggu sekali membersihkan kandang," ujar Syafrizal. 

Baca: Bupati Aceh Singkil Meradang, Lihat Peserta Takbir Keliling Minim, Perintahkan Sekda Panggil Kadis

Baca: Masjid Agung Nurul Makmur Aceh Singkil Sembelih Sebelas Hewan Kurban

Baca: VIDEO – Membelah Riak Sungai, Istri Bupati Aceh Singkil Antar Makanan untuk Anak-anak di Pelosok

Baca: Bupati Aceh Singkil Jalan Kaki Pawai Takbir

Ayah yang sukses biayai kuliah dan sekolah anak-anaknya dari hasil budidaya ayam petelur ini ingin usahanya ditiru masyarakat Aceh Singkil.

Ia siap berbagi kiat sukses memelihara ayam petelur. Apalagi prospek budidaya ayam petelur di daerahnya menjanjikan. Syafrizal sendiri merasa kewalahan meladeni pemesan.

Syafrizal menceritakan, jika pemeliharaan ayam dilakukan baik, produksi rata-rata mencapai 80 persen.

Ia ungkapkan dari 2.000 ekor ayam miliknya setiap hari memproduksi 1.600 telur. 

Jika dijual kepada pengecer Rp 1.330 per butir atau Rp 40 ribu per papan isi 30 butir maka penghasilannya setara Rp 2.133.300 per hari. Maka sebulan mencapai Rp 60 juta.

Lalu berapa keuntungan bersih per bulan dari budidaya 2.000 ekor ayam petelur? Syafrizal mengungkapkan, biaya pakan, listrik dan obat-obatan per hari habis sekitar Rp 1,3 juta.

"Bila hasil penjualan telur Rp 2 juta sehari maka keuntungan bersih sekitar Rp 700 ribu," ungkapnya.

Mengenai modal pembuatan kandang, bibit dan kebutuhan lain, habis Rp 80 juta untuk isi 2.000 ekor ayam.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved