Kronologi 3 Polisi Terbakar Saat Amankan Unjuk Rasa, 11 Mahasiswa Ditangkap
Belasan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di depan Pendopo Cianjur diamankan polisi.
SERAMBINEWS.COM - Belasan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di depan Pendopo Cianjur diamankan polisi.
Penangkapan sejumlah mahasiswa ini buntut dari tiga orang anggota polisi yang terbakar saat mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa di Pendopo Bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019).
Akibatnya, tiga orang anggota polisi menderita luka bakar ketika mengamankan aksi demo mahasiswa di depan Pendopo Bupati Cianjur.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, ada tiga orang anggotanya yang mengalami luka bakar pada aksi unjuk rasa mahasiswa di Kabupaten Cianjur tersebut.
Dua korban merupakan anggota Satuan Sabhara Polres Cianjur yakni Bripda Yudi Muslim dan Bripda F.A Simbolon.
Satu orang lagi yakni Aiptu Erwin, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Cianjur yang mengalami luka bakar sekitar 80 persen di sekujur tubuhnya.
Kombes Pol Trunoyudo menuturkan, Aiptu Erwin terbakar ketika sedang memadamkan ban yang dibakar oleh kelompok pendemo, OKP Cipayung Plus Cianjur.
"Pada saat pemadaman api ada seorang oknum dari kelompok itu yang menyiram bersangkutan (korban) dengan bahan bakar minyak yang mudah terbakar, sehingga kondisi Aiptu Erwin terbakar," katanya seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar.
Polisi menduga, ada kesengajaan yang dilakukan oleh pelaku untuk melakukan penyiramankan bahan bakar minyak kepada korban.
Trunoyudo menambahkan, kedua korban lainnya yang juga mengalami luka bakar karena berniat memadamkan api yang menyambar tubuh Aiptu Erwin.
Para korban kini sudah dalam penanganan tim medis dan dirawat di RSUD Cianjur.

Ia mengatakan, tim kesehatan dan dokter dari Polri maupun Polda Jabar sudah berkoordinasi untuk tindakan medis lebih lanjut.
"Tim kedokteran Polri sudah turun untuk membackup, nanti kami lihat perkembangan kesehatannya apakah akan dirujuk ke RS Polda Jabar atau RS Polri di Kramat Jati," katanya.
Karena insiden tersebut Trunoyudo menegaskan sudah ada belasan mahasiswa yang diamankan dari 50 mahasiswa pada unjuk rasa yang digelar di Pendopo Cianjur itu.
Penyidikan maupun penyelidikan pun tengah dilakukan oleh jajaran Polres Cianjur untuk menetapkan tersangka penyiraman.
"Polres Cianjur dibackup Dirkrimum Polda Jabar untuk melakukan pemeriksaan, terkait hasil pemeriksaan nanti tunggu perkembangannya," ujarnya.
Kronologi Kejadian
Kronologis berawal sejak pagi, mahasiswa semula berunjukrasa di Kantor DPRD Kabupaten Cianjur Jalan KH Abdullah bin Nuh.
Lalu mahasiswa melakukan longmarch ke kantor Pemkab Cianjur.
Unjuk rasa tersebut mengatasnamakan dari kelompok Organisasi Kepemudaan (OKP) Cipayung Plus, selaku korlap sdr. Muhamad Fadil dengan jumlah massa 50 orang.
Asa sempat berorasi di dua tempat tersebut.

Di gedung dewan mereka berkumpul atas dasar menagih visi misi yang telah disampaikan oleh para anggota dewan.
Pukul 11.00 WIB massa aksi longmarch menuju kantor DPRD dengan rute kantor DPRD Kab. Cianjur - Jl. KH. Abdullah bin Nuh - Jl. Pangeran Hidayatullah - Jl. Siliwangi - Kantor Pemda Kab. Cianjur.
Pukul 12.00 WIB massa aksi tiba di Kantor Pemda Kab. Cianjur dan melakukan orasi.
Sekitar pukil 12.30 WIN, masa aksi melakukan pemblokiran di Jala Siliwangi (Depan Pintu masuk Pemda Kab. Cianjur) yang mengakibatkan kemacetan arus lalin sepanjang Jalan Siliwangi Kec/Kab. Cianjur.

Sekitar pukul 13.00 WIN, massa aksi melakukan pembakaran ban dan dilerai oleh anggota Kepolisian, akan tetapi massa semakin brutal yang mengakibatkan 3 anggota Kepolisian terkena luka bakar.
Karena ada salah satu massa aksi yang menyiram bensin ke sekitar ban, sehingga api menyambar anggota kepolisian yang mencoba memadamkan api tersebut.
Adapun anggota lepolisian yang terkena luka bakar yakni dari anggota Satuan Sabhara Polres Cianjur yakni Bripda Yudi Muslim dan Bripda F.A Simbolon.
Satu orang lagi yakni Aiptu Erwin, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Cianjur yang mengalami luka bakar sekitar 80 persen di sekujur tubuhnya.
Pasca aksi unras sementara Pihak Kepolisian telah mengamankan massa sebanyak 11 orang yang diduga melakukan pembakaran ban yang mengakibatkan anggota Kepolisian sebanyak 3 orang mengalami luka bakar.
Kesaksian Warga
Seorang warga yang berada di area unjuk rasa, Mamur Abdulah (56), mengatakan, insiden itu terjadi beberapa saat setelah peserta unjuk rasa melakukan pembakaran ban.
Namun, saat itu ada tiga orang anggota kepolisian mencoba untuk memadamkan api.
"Tiba-tiba ada seseorang yang melemparkan kantong bensin sehingga api pun membesar dan membakar tiga orang polisi," ujarnya.
Respon Plt Bupati Cianjur
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman mengucapkan turut berduka dan menyayangkan aksi brutal yang dilakukan pendemo.
"Saya atas nama pribadi dan Pemkab Cianjur mengucapkan turut berduka atas kejadian tersebut. Semoga kondisi para korban ini cepat membaik," kata Herman Suherman saat menjenguk anggota kepolisian di RSUD Sayang Cianjur yang mengalami luka bakar pada saat pengamanan demo, Kamis (15/8/2019).
Di samping itu, Herman Suherman mengaku tidak bisa memenuhi keinginan pendemo agar bisa langsung bertemu dengannya lantaran jadwal kegiatannya yang sangat padat.
Kegiatan itupun dinilai sangat penting karena berhubungan dengan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.
"Kegiatan pada hari Kamis sangat padat. Kami harus melayani masyarakat secara langsung ke lapangan," katanya.(*)
Baca: Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Asisten II Setdako Langsa H Abdullah Gade Meninggal Dunia
Baca: PABBSI Target Enam Tiket Lolos ke PON XX 2020 di Papua
Baca: 1,1 Ton Ganja Dibakar di Mapolresta Banda Aceh, Segini Upah Pengiriman ke Jakarta, Ini Kronologisnya
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul 11 Mahasiswa Ditangkap Pasca 3 Polisi Terbakar di Cianjur, Ini Kondisi Korban Hingga Respon Bupati