Ricuh di DPR Aceh
Ketua DPRA: Azhari Cagee Dipukul Secara Sporadis oleh Oknum Polisi saat Ricuh Demo Bendera di DPRA
Kami DPRA Mengecam serta mengutuk tindakan oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap Ketua Komisi I, Azhari Cagee dalam demo mahasiswa kemarin
Penulis: Subur Dani | Editor: Ansari Hasyim
Ia menceritakan sejak awal ia diperintahkan oleh Pimpinan DPRA untuk menerima mahasiswa yang menggelar aksi demo ke DPRA.
Aksi dalam rangka memperingati 14 tahun perdamaian Aceh ini, mahasiswa menuntut realisasi sejumlah butir MoU Helsinki dan UUPA, salah satunya terkait bendera Aceh.
Saat itu, katanya, usai berorasi di halaman gedung dewan, mahasiswa memang ingin menaikkan bendera bulan bintang di tiang bendera di halaman gedung DPRA.
Namun aksi itu tak diizinkan polisi yang menghalangi dengan pagar betis.
Akhirnya Azhari Cage menfasilitasi mahasiswa menemui Ketua DPRA, Sulaiman di ruanganya.
Dalam pertemuan itu mahasiswa meminta supaya bendera bulan bintang segera dikibarkan.
Namun saat itu Sulaiman meminta mahasiswa bersabar, karena proses politik masih berjalan.
Tak puas mahasiswa keluar dari ruangan ketua, dan mereka duduk berkumpul di halaman depan.
Sedangkan Azhari Cage kembali ke ruangannya.
Tak lama berselang, ternyata mahasiswa kembali menuju ke halaman depan berusaha menaikkan bendera.
Lagi-lagi aksi itu dihadang oleh polisi, saling dorong hingga kejar-kejaran dengan polisi terjadi.
Mendengar ada keributan di halaman depan, Azhari Cage kembali keluar ke lokasi berkumpul mahasiswa.
"Saat keluar saya liat mahasiswa sedang dipukuli sama polisi, saya bilang, jangan pukul, ...jangan pukul," ujarnya.
Ia pun masuk dalam kerumunan mahasiswa dan berusaha melerai.
Saat ini Mahasiswa mencoba melarikan diri ke arah luar gedung dewan yaitu ke jalan raya, polisi ikut mengejar.