Ricuh di DPR Aceh

Ketua DPRA: Azhari Cagee Dipukul Secara Sporadis oleh Oknum Polisi saat Ricuh Demo Bendera di DPRA

Kami DPRA Mengecam serta mengutuk tindakan oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap Ketua Komisi I, Azhari Cagee dalam demo mahasiswa kemarin

Penulis: Subur Dani | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/SUBUR DANI
Ketua DPRA, Muhammad Sulaiman dan Ketua Komisi I DPRA, Azhari Cagee menggelar konferensi pers di gedung DPRA, Jumat (16/8/2019). 

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) tampaknya tak akan diam dengan insiden pemukulan Ketua Komisi I, Azhari Cagee saat aksi mahasiswa berakhir ricuh di halaman Kantor DPRA, Kamis (15/8/2019).

Buntut dari insiden itu, Jumat (16/8/2019) hari ini, DPRA secara kelembagaan menggelar rapat membahas terkait kasus tersebut.

Setelah itu, Ketua DPRA bersama anggota DPRA lintas fraksi juga menggelar konferensi pers dengan awak media untuk menyampaikan perihal tersebut.

Ketua DPRA, Muhammad Sulaiman mengatakan, pihaknya mengecam tindakan oknum polisi yang melakukan pemukulan secara sporadis terhadap Azhari Cagee dalam insiden kericuhan aksi mahasiswa tersebut.

Baca: Kapolresta Bantah Ada Pemukulan Terhadap Azhari Cage saat Demo di DPRA, Ini Kronologi Versi Polisi

Baca: Ini Kronologi Pemukulan Azhari Cage Saat Demo Bendera Aceh di DPRA, Sempat Bilang Jangan Pukul

Baca: Azhari Cagee Lapor ke Polda Mengaku Dipukul Aparat

Baca: Dipukuli Saat Aksi Demo, Anggota DPRA Azhari Cagee Lapor ke Polda Aceh

"Kami DPRA Mengecam serta mengutuk tindakan oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap Ketua Komisi I, Azhari Cagee dalam demo mahasiswa kemarin," kata Muhammad Sulaiman

Ketua DPRA juga mengatakan, bahwa Azhari Cagee mengalami kekerasan fisik yang sudah dibuktikan dengan hasil visum di rumah sakit.

"Azhari Cagee dipukul secara sporadis oleh oknum polisi, malamnya Azhari membuat laporan ke SPKT Polda Aceh," kata Muhammad Sulaiman.

Lintas fraksi DPRA mengecam dan mengutuk keras insiden pemukulan tersebut, apalagi Azhari Cagee adalah anggota DPRA yang diberikan mandat untuk menjumpai mahasiswa salam aksi 14 tahun MoU Helsinki, kemarin.

"Mengecam serta mengutuk tindakan oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap ketua Komisi I, Azhari Cagee yang sedang melaksanakan tugas sebagai anggota DPRA sesuai perintah DPRA untuk menangani dan menerima aspirasi yang akan disampaikan perserta aksi," jelas ketua DPRA.

Oleh karena itu, lintas fraksi di DPRA meminta Polda Aceh untuk mengevaluasi dan mengambil tindakan hukum atas insiden tersebut.

"Kami lintas fraksi meminta Polda Aceh untuk mengambil tindakan hukum sesuai laporan polisi yang telah disampaikan," kata Muhammad Sulaiman.

Tak ada pemukulan

Sementara itu Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riyanto membantah adanya pemukulan terhadap Ketua Komisi I DPRA, Azhari Cage mesekipun yang bersangkutan sudah melapor ke Polda Aceh.

Kombes Trisno menjelaskan, saat itu kejadian di halamam gedung DPRA memang ricuh, karena mahasiswa yang ingin menaikkan bendera bulan bintang dicegah oleh polisi.

Sehingga terjadilah aksi saling tarik dan dorong, mulai dari halaman DPRA hingga ke jalan raya di depannya.

Kata Kapolresta, saat sedang aksi saling dorong itulah masuk Azhari Cage ke tengah kerumunan untuk melerai.

Sehingga Azhari Cage juga ikut terdorong oleh petugas.

"Saat itu terjadi aksi saling mendorong, jadi mungkin Pak Azhari Cage saat itu ada di situ, maka di situlah kenanya, namanya keadaan ricuh mungkin saja ada yang kena dorong, tidak ada polisi melakukan pemukulan,” ujar Kombes Pol.

Terkait laporan Azhari ke Polda Aceh, kata Trisno, itu menjadi hak yang bersangkutan sebagai warga negara.

Ia menambahkan, kejadian berawal dari aksi mahasiswa yang menggelar demo di depan gedung DPRA.

Kapolresta menyebutkan aksi itu terjadi tanpa izin.

Katanya, awalnya kegiatan berjalan lancar, namun jelang sore mahasiswa memaksa kehendak untuk menaikkan bendera bulan bintang.

Karena tak diizinkan polisi, sehingga terjadi saling dorong.

Saat itu, lima orang mahasiswa juga ikut diamankan oleh polisi untuk diperiksa.

Namun saat ini kelima mahasiswa tersebut sudah dibebaskan oleh polisi.

Kronologi insiden

Seperti diberitakan sebelumnya Ketua Komisi I DPRA, Azhari Cage dipukuli oknum polisi saat melerai aksi demo di halaman kantor DPRA, Kamis (15/8/2019) sore.

Azhari Cage yang merupakan eks kombatan GAM ini menjelaskan, kronolgis pemukulan berawal saat dirinya masuk ke barisan mahasiswa untuk melerai karena saat itu sudah terjadi aksi saling dorong dan ada mahasiswa yang dipukuli.

Namun dirinya yang mencoba melerai juga mendapat pukulan dari oknum polisi tersebut yang diperkirakan berjumlah 10 orang.

Ia menceritakan sejak awal ia diperintahkan oleh Pimpinan DPRA untuk menerima mahasiswa yang menggelar aksi demo ke DPRA.

Aksi dalam rangka memperingati 14 tahun perdamaian Aceh ini, mahasiswa menuntut realisasi sejumlah butir MoU Helsinki dan UUPA, salah satunya terkait bendera Aceh.

Saat itu, katanya, usai berorasi di halaman gedung dewan, mahasiswa memang ingin menaikkan bendera bulan bintang di tiang bendera di halaman gedung DPRA.

Namun aksi itu tak diizinkan polisi yang menghalangi dengan pagar betis.

Akhirnya Azhari Cage menfasilitasi mahasiswa menemui Ketua DPRA, Sulaiman di ruanganya.

Dalam pertemuan itu mahasiswa meminta supaya bendera bulan bintang segera dikibarkan.

Namun saat itu Sulaiman meminta mahasiswa bersabar, karena proses politik masih berjalan.

Tak puas mahasiswa keluar dari ruangan ketua, dan mereka duduk berkumpul di halaman depan.

Sedangkan Azhari Cage kembali ke ruangannya.

Tak lama berselang, ternyata mahasiswa kembali menuju ke halaman depan berusaha menaikkan bendera.

Lagi-lagi aksi itu dihadang oleh polisi, saling dorong hingga kejar-kejaran dengan polisi terjadi.

Mendengar ada keributan di halaman depan, Azhari Cage kembali keluar ke lokasi berkumpul mahasiswa.

"Saat keluar saya liat mahasiswa sedang dipukuli sama polisi, saya bilang, jangan pukul, ...jangan pukul," ujarnya.

Ia pun masuk dalam kerumunan mahasiswa dan berusaha melerai.

Saat ini Mahasiswa mencoba melarikan diri ke arah luar gedung dewan yaitu ke jalan raya, polisi ikut mengejar.

Azhari juga yang melihat ada aksi kejar-kejaran menyusul mahasiswa ke jalan Raya.

Di jalan Raya depan gedung dewan itu lah, di tengahi aksi saling dorong Azhari Cage dipukuli oleh beberapa oknum polisi.

Hal itu juga terlihat dalam video yang beredar di sejumlah media sosial.

Politisi Partai Aceh ini pun tak terima dirinya dipukuli oleh petugas, karena ia berada di tengah kerumunan untuk melerai mahasiswa.

Ia menilai pemukukan terhadap dirinya sebagai pelecehan terhadap lembaga DPRA.

Karena saat itu ia turun menemui mahasiswa membawa nama DPRA.

Sehingga, atas izin pimpinan DPRA, ia melaporkan kejadian pemukulan dirinya ke Polda Aceh, Kamis (15/8/2019) malam.

Anggota DPRA, Azhari Cagee dipukuli saat berada dalam massa aksi demo di halaman kantor DPRA, Kamis (15/8/2019) sore.

Saat itu Azhari yang merupakan eks kombatan ini berbaur dengan mahasiswa dalam aksi demo.

Saat itu kondisi aksi memanas, karena mahasiswa ingin menaikkan bendera bulan Bintang di tiang yang sudah tersedia di halaman DPRA.

Aksi saling dorong pun tak terhindari hingga ke Jalan Raya depan gedung DPRA, dalam aksi itulah Azhari Cagee dipukuli.

Azhari Cagee mengatakan, karena aksi itu ia pun melaporkan kasus itu ke Polda Aceh.

Saat ini Azhari sudah melapor dan selesai melakukan visum di RS Bhayangkara.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved