Breaking News

Amazing, Rasakan Sensasi Gigitan Ikan Rawa Singkil

Mesin perahu berulang kali mati, akibat kipas yang berfungsi sebagai pendorong tergulung sampah...

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
Gerombolan ikan menggigit kaki yang direndam di sungai Lae Treup Rawa Singkil, Aceh Singkil, di kawasan Lawah Kerabang, Sabtu (17/8/2019). 

Menelesuri dan Merasakan Sensasi Gigitan Ikan Rawa Singkil

Laporan: Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Mesin perahu berulang kali mati, akibat kipas yang berfungsi sebagai pendorong tergulung sampah.

Perahu kayu panjang enam meter itu, hanya melaju dengan kekuatan tangan menarik pohon bakung yang menyesaki sungai Lae Treup di tengah hutan Rawa Singkil, Aceh Singkil.

Butuh tenaga ekstra menerobos sesaknya bakung di tengah terik matahari siang itu.

Setelah sekitar empat jam bergelut peluh taklukan padatnya pohon bakung, tibalah di pondok kayu milik pencari lele. Lawah (pondok) Kerabang nama lokasi itu, didirikan di cabang sungai yang lebih luas.

3 Polisi Teluka Kena Lemparan Batu saat Rusuh di Manokwari, Gedung DPRD Papua Barat Dibakar Massa

Surati Mendagri, M@PPA Pertanyakan Pencabutan Qanun Bendera dan Lambang Aceh

Samarkilang Butuh Panggung Seni, Ajang Ekspresi Warga Pedalaman

Pukak Dragon nakhoda perahu langsung menceburkan diri ke sungai. Penduduk Desa Rantau Gedang, Kecamatan Singkil itu, paling kelehan berjibaku mendorong perahu yang kami tumpangi. "Enak sejuk," pekiknya menyertai jeburan badan masuk sungai.

Sementara Serambinews.com, memilih merendam kaki yang terasa kaku berjam-jam duduk terlipat di atas perahu. Benar saja air sungai berwarna hitam itu terasa dingin merasuk ke otot kaki.

Saat sedang asik, tiba-tiba gerombolan ikan seukuran lidi datangan mengerubuti kaki.

Tak sampai di situ, ikan-ikan itu memberikan gigitan kecil ke kaki yang terendam air.

Sensasi gigitan manja kawanan ikan Rawa Singkil, berhasil mengendurkan ketegangan otot kaki.

Raga berat beranjak, namun senja segera tiba. Saya harus segera kembali dari lokasi tak bersinyal itu sebelum malam tiba.

Hari itu tenaga Serambinews.com, Pukak Dragon, Sukardi dan Jeck yang naik satu perahu sedang dikuras. Baru melaju puluhan meter arah pulang kopling mesin perahu copot tertahan sampah.

6 Fakta KM Mina Sejati Dibajak, 23 ABK Disandera dan 7 Tewas hingga TNI AL Dikerahkan

Pratu Sirwandi Prajurit TNI ke-8 yang Gugur di Papua Selama 2019, 2 Anggota Polri Juga Meninggal

Jarang Tampil, Farizal Dillah Resmi Dilepas Persiraja, Ini Alasan Pelatih Hendri Susilo

Kami kembali mengeluarkan sisa tenaga mendorong perahu. Beruntung perahu yang ditumpangi Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Singkil, Mohd Ichsan, Si Win dan Vetor yang berangkat bersama kami datang.

Perahu kami digandeng agar bisa berbagi tenaga ke luar dari tengah rawa. Pukul 21.00 WIB kami tiba di perkampungan. Berkat motivasi Mohd Ichsan yang sesuai jabatannya memberikan pertolongan dalam bencana terus memberi komando sepanjang perjalanan pulang.

Perjalanan naik perahu ke Rawa Singkil, menyusuri kelak-kelok sungai Lae Treup menguras tenaga. Tentu butuh fisik prima dan nyali kuat.

Namun semua itu terbayar lunas bila berhasil menembus hamparan air rawa. Di perjalanan tumbuhan kantung semar, bunga bakung serta tanaman akuatik siap memanjakan mata.

Suguhan pemandangan sebetulnya sudah tersedia sejak berada di sungai Singkil. Kawan kerbau dihinggapi bangau putih serta buaya berukuran besar berjemur di pinggir sungai.

Warga Panik Jelang Magrib Puting Beliung Landa Langkahan  

Samarkilang Explore, Mengungkap Keindahan Tersembunyi Bener Meriah

Tidak Ada Petugas yang Melayani, Seorang Pasien Meninggal Dunia di Teras Puskesmas Salang Simeulue

Dari Kota Singkil, ke Lae Treup bisa di tempuh dengan naik perahu kecil. Setelah melewati Desa Rantau Gedang dan Teluk Rumbia, belok kiri.

Sensasi berpetualang di Lae Treup lebih sempurna bila menginap di pondok pencari lele. Bisa juga pulang pergi.

Berangkat pukul 07.00 WIB pagi dari Desa Rantau Gedang, pastikan jika tak berniat nginap Lawah Kerabang tujuan paling jauh. Melewati itu, dipastikan kemalaman dalam perjalanan pulang.

Pastikan masuk Lae Treup bersama pemandu berpengalaman. Sebab di dalam banyak cabang anak sungai yang bentuknya mirip.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved