Breaking News

Berita Aceh Malaysia

Pemuda Abdya yang Hancurkan Patung di Malaysia Mengaku Diperintah Nabi, Begini Kata Keluarga

Dodi mengaku berkomunikasi dengan adiknya itu sekitar sebulan yang lalu, pasca mendapat kabar dari salah seorang warga Padang Kawa yang menyatakan Hen

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
Kolase dan capture Youtube Buletin TV3
Kolase gambar tangkapan layar video tersangka pemecah patung di kuil India. 

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Dodi, abang kandung Hendri (25) warga Gampong Padang Kawa, Kecamatan Tangan-Tangan, Aceh Barat Daya (Abdya) yang ditangkap polisi Ipoh, Perak, Malaysia, Sabtu (17/8/2019) dinihari atas tuduhan menghancurkan 15 patung berhala di Kuil Sri Maha Mariamman, Lapangan Panorama mengaku kaget dan sedih atas peristiwa tersebut.

"Iya, sudah tahu, dan kami sangat sedih dan kaget," ujar Dodi kepada Serambinews.com, Senin (19/8/2019) di kantor Camat Tangan-Tangan.

Ia tidak menyangka adiknya itu bisa melakukan perbuatan tersebut.

Sebab, katanya, saat berangkat pertama pada 2012 hingga 2017 atau selama lima tahun tidak ada persoalan dengan diri yang bersangkutan

"Ini berangkat kedua, pertama lima tahun, alhamdulillah tidak ada persoalan. Ini berangkat kedua, sudah berjalan dua tahun, uda musibah seperti ini," katanya.

Dodi mengaku berkomunikasi dengan adiknya itu sekitar sebulan yang lalu, pasca mendapat kabar dari salah seorang warga Padang Kawa yang menyatakan Hendri saat itu dalam keadaan sakit atau tidak waras.

"Dipeugah leh gob, jih peungo tauhid nan jih nyan? (Dibilang orang dia, dia gila tauhid) namanya tu?" sebutnya.

Baca: Pemuda yang Hancurkan 15 Patung Berhala di Malaysia Warga Abdya, Begini Tanggapan Camat

Baca: Wanita Ini Rela Operasi Pengetatan Organ Intim Demi Puaskan Suami, Namun Hal Mengerikan Terjadi

Baca: VIDEO - Terkait Pemukulan Azhari Cagee, Polda Aceh Periksa Sembilan Orang Saksi

Namun saat komunikasi dilakukan, katanya, Hendri terlihat dalam keadaan sehat, bahkan sempat menyakinkan pihak keluarga bahwa dirinya dalam keadaan saat dan tidak ada persoalan maupun gangguan kejiwaan seperti yang disampaikan oleh banyak orang.

"Kalau kawannya yang miliki handphone, karena dia gak ada handphone, Hendri itu kalau ngomong santai gini, normal, tapi kalau uda panjang, ka meucawoe laju, ntah apa-apa dia bilang. Mungkin itu yang ada persoalan dia," katanya.

Bahkan, katanya, dalam satu video dia mengaku melakukan perbuatan itu atas perintah Nabi Ibrahim. Bahkan, seusai melakukan itu, lanjutnya, adiknya itu tidak melarikan diri, hanya tidur di lapangan yang hanya berjarak 100 meter.

"Dalam video kan dia ngaku, kalau dia melakukan itu, karena menjalankan perintah Nabi Ibrahim. Loen yakin jih ka hana pas, karena pasca peuhancoe patong nyan (Saya yakin dia uda tidak waras, karena sesudah menghancurkan patung itu), dia tidur di lapangan yang hanya berjarak 100 meter dari kuil," terangnya.

Harapan Keluarga

Ia berharap, Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia bisa membantu adiknya, sehingga bisa meringankan hukuman terhadap adiknya tersebut dan bisa membawa pulang adiknya.

"Saya sudah minta bantu sama Kak Ana, agar menyampaikan ini kepada Haji Uma, dan bisa bantu ringankan hukuman, dan bisa membawa pulang adik saya ke kampung, kami mohon pak Haji Uma dan Kedubes bisa membantu, karena mamak sangat rindu dan sedih, pasca mendapat kabar ini," pintanya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved