Masih Bandel Bilang Vape Tidak Bahaya? 22 Orang Jadi Korbannya dan Harus Dirawat di Rumah Sakit

Belum jelas kenapa hal ini bisa terjadi, salah satu dokter yang menaganinya pun dilaporkan sampai terheran-heran akan kejadian ini.

Editor: Amirullah
Ilustrasi vape.(Thinkstockphotos) 

Bahkan beberapa dokter di Illinois dan Wisconsin juga mengalami situasi yang sama.

"Semua pasien yang dirawat dilaporkan sebelumnya melakukab vaping, namun tidak diketahui produk apa yang digunakan," ujar Andrea Palm dari Departemen Layanan Kesehatan Wisconsin.

Salah seorang pasien yang mengalami hal buruk tersebut adalah Dylan Nelson (26) asal Burlington, Wisconsin.

Ia terpaksa dimasukkan ke dalam ruang darurat karena kondisinya yang makin menurun.

Masih belum diketahui apakah merk vape yang dibelinya ini terkontaminasi atau ada masalah lain.

Studi yang dilakukan Yale University beberapa waktu lalu menemukan sebuah zat kimia yang bernama acetal di salah satu produk vape.

Para peneliti mengatakan zat kimia ini dapat membuat paru-paru iritasi dan juga menyebabkan kerusakan keparu-paru.

Dilansir dari sciencenews.org, sebuah penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia di dalam rokok elektrik dapat merusak jaringan paru-paru dan mengurangi kemampuan sel paru-paru untuk melindungi paru-paru dari kuman dan zat berbahaya lainnya.

Hal ini karena kandungan nikotin dalam rokok menyebabkan sel-paru menjadi mudah ditembus oleh zat dari luar tubuh.(*)

Artikel ini telah tayang di gridhealt.id dengan judul Masih Ngelak akan Bahaya Vape? 22 Orang Jadi Korbannya dan Harus Dirawat di Rumah Sakit

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved