Masyarakat Ramai Berobat ke Luar Negeri, RS di Medan Rujuk Pasien ke Penang, BPJS Dipertanyakan

Biasanya mereka yang memiliki rezeki berlebih akan memilih pengobatan di luar negeri karena dianggap lebih mumpuni.

Editor: Amirullah
SERAMBI/MUHAMMAD HADI
Alat untuk menangani pasien jantung, Philips AlluraClarity FD10 I 10 Biplane Angiography System di rumah sakit Loh Guan Lye Specialist Centre (LSC) Penang, Malaysia, Jumat (4/3). SERAMBI/MUHAMMAD HADI 

Masyarakat Ramai Berobat ke Luar Negeri, RS di Medan Rujuk Pasien ke Penang, BPJS & KIS Dipertanyakan

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

SERAMBINEWS.COM – Masyarakat Indonesia berobat di luar negeri bukanlah hal baru lagi.

Biasanya mereka yang memiliki rezeki berlebih akan memilih pengobatan di luar negeri karena dianggap lebih mumpuni.

Dikutip Gridhot dari Gridhealth, tengok saja ayah Jessica Iskandar dan Ustaz Arififin Ilham yang memilih menggunakan fasilitas medis di luar negeri.

Tujuan yang paling sering dikunjungi adalah Singapura dan Penang, Malaysia.

Bahkan menurut Founder and Chairman Center for Healthcare Policy and Reform Studies (Chapters) Indonesia, Luthfi Mardiansyah, sudah banyak masyarakat Indonesia khususnya dari Medan yang memilih Penang sebagi tujuan berobatnya.

Baca: Pulihkan Keamanan di Fakfak, Polda Papua Barat Kirim 100 Personel Brimob, Aparat TNI Siaga di Lokasi

Baca: Kabupaten Fakfak Rusuh, Pimpinan OPM Goliath Tabuni: Berkibarlah Benderaku Bintang Kejora

Baca: Netizen Sebut Hoax Suara Minta Tolong di Bekas Tragedi Tsunami, Perekam Beri Pengakuan Mengejutkan

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Luthfi mengatakan tingkat pelayanan rumah sakit di Indonesia lebih rendah dibanding negara lain.

"Banyak pasien kita yang lokasinya di Medan, mereka memilih nyebrang ke Penang Malaysia," kata Luthfi Mardiansyah.

"RS di Medan juga merekomendasikan pasiennya ke Penang," tambahnya.

Hal tersebut muncul karena pelayanan kesehatan di Indonesia yang dianggap kurang memadai.

Meski sudah ada asuransi resmi dari pemerintah seperti KIS dan BPJS Kesehatan, masyarakat yang mampu tetap memilih untuk berobat di luar negeri.

"Prosesnya itu sendiri masih belum membantu. Sampai hari ini masih kita lihat antrian panjang di beberapa rumah sakit," ucap Luthfi.

"Mereka, pasien yang menderita penyakit berat, harus menunggu 1 bulan di rumah, hal-hal tersebut yang mesti kita sikapi dengan baik," tambahnya.

Dr. Ronald Alexander Hukom, MHSc, Sp. PD-KHOM, FINASIM, dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi & onkologi medik RS Kanker Dharmais, Jakarta juga mengatakan hal yang sama.

Halaman
12
Sumber: GridHot.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved