Banjir Abdya

Setelah Kemarau, Banjir Datang, Saluran Darurat Irigasi Alue Thoe Abdya Ambruk

Setelah dilanda kemarau, kawasan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), terdiri sembilan kecamatan diguyur lebat, Sabtu (24/8/2019) sore.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Yusmadi
For Serambinews.com
Saluran darurat dari bahan papan Irigasi Alue Thoe, Desa Krueng Panto, Kuala Batee, Abdya, runtuh akibat banjir dalam peristiwa hujan lebah melanda kawasan tersebut, Sabtu (24/8/2019) sore. 

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Setelah dilanda kemarau, kawasan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), terdiri sembilan kecamatan diguyur lebat, Sabtu (24/8/2019) sore. 

Guyuran hujan mulai pukul 14.30 WIB dilaporkan berdampak peristiwa banjir luapan di sejumlah kawasan, terutama di Kecamatan Kuala Batee.

“Habis kemarau datanglah banjir,” kata Syamsuwir, warga Desa Krueng Pantoe, Kecamatan Kuala Batee kepada Serambinews.com, Sabtu sore.

Dilaporkan, aliran sungai Krueng Pantoe yang semula kering akibat dilanda kemarau sekian lama, tiba-tiba meluap setelah diguyur hujan lebat, Sabtu sore, tadi.

Eksesnya, saluran daruat Irigasi Alue Thoe yang dibuat seperti talang air dari papan ambruk diterjang banjir.

“Saluran air dari papan sudah runtuh sepanjang 5 meter diterjang banji sore ini,” katanya.

Baca: Irigasi Alue Thoe Diterjang Banjir

Baca: Banjir di Abdya, Tanggul Irigasi Alue Thoe Ambruk, Areal Sawah Dua Desa Dipastikan Kering  

Baca: Bendungan Irigasi Alue Thoe, Abdya Rusak Parah, Ini Harapan Petani  

Saluran darurat itu dibangun Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya, setelah bendungan Daerah Irigasi (DI) Alue Thoe hancur bersama saluran diterjang banjir dalam peristiwa Oktober 2018 lalu.      

“Semula saluran tersebut memang kering akibat kemarau, namun setelah air sungai meluap air yang masuk ke dalam saluran sangat besar sehingga saluran dari papan itu pun ambruk,” katanya.

Peristiwa tersebut mengakibatkan krisis kebutuhan air sawah tetap tidak teratasi.

Padahal, sekitar  150 ha areal sawah di Desa Krueng Panto dan Desa Blang Makmur yang sedang digarap tidak menerima suplai air.

Saluran irigasi masih tetap kering meskipun air sungai meluap. Sebab, kata Syamsuwir, dari saluran yang runtuh itu air kembali mengalir ke aliran Krueng Pantoe.

Para petani mengharapkan kerusakan saluran darurat itu agar bisa diperbaiki kembali karena areal sawah yang sedang digarap Musim Tanam (MT) Gadu 2019, sangat membutuhkan suplai air, sementara saluran belum berfungsi karena telah runtuh.

Baca: 21 KK Warga Buket Sudan Bireuen Belum Berani Pulang ke Rumah

Baca: PPDI Nagan Raya Ajak Semua Pihak Bantu Para Penyandang Disabilitas

Baca: Belum Ada Gol, Berlangsung Fight, Kick Off Persiraja Vs Persibat Batang Saling Serang

Baca: Gayo Lues Kirim 62 Ekor Kuda ke Takengon, Ini Kelas dan Ukuran Kudanya

Informasi diperoleh Serambinewws.com bahwa kawasan Kecamatan Babahrot juga dilanda hujan lebat sore ini, namun belum ada laporan lokasi mana saja yang dilanda banjir.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBK Abdya, Amiruddin dihubungi Serambinews.com mengakui belum menerima laporan peritiwa ambruk saluran darurat Irigasi Alue Thoe, Desa Blang Makmur, Kuala Batee.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved