Berita Aceh Selatan
Gebrakan Perdana Camat Samadua, Sawah Telantar di Panton Luas Dimanfaatkan Kembali
Sudah 4 tahun lahan persawahan di Kemukiman Panton Luas, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan dibiarkan terlantar oleh pemiliknya.
Penulis: Taufik Zass | Editor: Yusmadi
Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Sudah 4 tahun lahan persawahan di Kemukiman Panton Luas, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan dibiarkan terlantar oleh pemiliknya.
Kondisi itu mendorong Camat Samadua, Suhaimi Salihin S.Ag turun langsung mengajak pemiliknya untuk menggarap kembali lahan persawahan tersebut.
Gebrakan perdana Suhami Salihin pasca dilantik dan diambil sumpah sebagai Camat setempat oleh Wakil Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran di Gudung Rumoh Agam, Tapaktuan pada Kamis (8/8/2019) lalu ini pun disambut baik oleh pemilik Sawah.
Alhasil, mulai bulan ini, hamparan sawah seluas 40 hektare tersebut akan dimanfaatkan kembali oleh petani setempat.
Ketua Kelompok Tani Gampong Gunung Ketek, M Majid, Kamis (29/8/2019) mengatakan, lebih kurang 4 tahun para petani setempat tidak memanfaatkan lahan persawahan mereka.
"Kita melihat para petani tidak mau bercocok padi lagi dan kita pun tidak tahu juga apa menjadi alasan para petani tidak mau bertanam lagi. Kalau kendala tidak ada bibit di kasih, airpun memadai, cuma apa alasannya kita tidak tau," katanya.
Sementara, Mungkim Panton Luas, Haitami mengaku selama ini pihaknya selalu mengumumkan kepada para petani untuk melaksanakan penanaman serentak.
Namun sayangnya para petani setempat tidak respon.
"Kita sangat mengapresiasi langkah-langkah camat ini. Kita berharap dengan kehadiran camat baru ini mudah - mudahan program Pemkab Aceh Selatan bisa terlealisasi dan para petani mau kembali bercocok tanam," ucapnya.
Haitami menilai, gebrakan Camat Suhaimi yang langsung turun kelapangan ini bisa membangkitkan kembali gairah petani setempat untuk bercocok tanam di lahan yang sudah empat tahun ditelantarkan pemiliknya itu.
"Semoga apa yang kita rencanakan akan cepat terlaksanakan, sehingga lahan yang sudah lama terlantar dapat di manfaatkan kembali," harapnya.
Salah seorang petani setempat, Hildar Idris mengaku tidak lagi menanam padi di lahan sawah miliknya dikarenakan faktor ekonomi.
Baca: Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh Akan Segera Berlakukan Pembayaran Nontunai
Baca: FOTO - FOTO: 187 Senpi Bekas Konflik Aceh Diperlihatkan di Lapangan Indoor Jasdam
Baca: 20 Hektare Sawah di Meureubo, Aceh Barat Terendam Akibat Luapa Air Sungai
Baca: Petani di Peudada Butuh Jaringan Irigasi, Ribuan Hektar Sawah Masih Tadah Hujan
Dimana waktu dan biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan. Sebab itu Ia selaku petani beralih ke gunung untuk mencari nafkah sehari-hari.
"Kalau kami fokus kesawah untuk kebutuhan sehari-hari dari mana kami dapat. Maka itu kami beralih ke gunung," katanya.