Rusuh di Papua
Isu Referendum Papua Terus Bergulir, Wiranto: Demonstrasi Tidak Perlu Menuntut Macam-macam
Aksi unjuk rasa berujung kerusuhan yang belakangan terjadi di Papua dan Papua Barat, memunculkan isu referendum di wilayah timur Indonesia tersebut.
Pantauan kontributor Kompas.com John Roy Purba di wilayah Entrop, massa yang datang dari wilayah Distrik Abepura menuju ke Kota Jayapura, saat tiba di Entrop melakukan aksi anarkis.
Massa membakar belasan ruko dan melakukan pengrusakan puluhan toko.
Sampai Kamis (28/8/2019) pukul 17.31 WIT, tampak kepulan api dan asap tebal masih membakar ruko.
Pada saat yang sama, terdengar pula beberapa tembakan.
Massa juga melempari kantor-kantor dan hotel di Jayapura.
Aksi demo di Jayapura kali ini diikuti seribuan orang yang berkumpul dari berbagai titik, Kabupaten Jayapura, Waena, Perumnas 3, dan wilayah Kota Jayapura, serta perwakilan dari mahasiswa.
Sebelumnya, aksi massa di Expo Waena sempat rusuh.
Massa melemparkan batu ke arah aparat. Mobil dinas Dandim 1701/ Jayapura juga dirusak oleh massa.
Aksi rusuh ini akhirnya berhasil diredam aparat gabungan TNI dan Polri.
Aparat gabungan TNI dan Polri menggunakan gas air mata untuk meredam aksi anarkis massa yang berjumlah sekitar seribuan orang tersebut.
Massa pun akhirnya mulai membubarkan diri sekitar pukul 18.00 WIT.
Kini, situasi Kota Jayapura, Papua, pada Kamis pukul 18.30 WIT berangsur kondusif. Namun, situasi Kota Jayapura gela gulita.
Pasalnya, ada beberapa kabel PLN yang terbakar bersamaan dengan bangunan kantor yang dibakar massa pengunjuk rasa.
Dari pantauan di lapangan, massa sebagian masih menduduki Kantor Gubernur Dok II Jayapura dan sisanya berkeliaran di jalan.
Akses komunikasi menggunakan telepon dan pesan singkat dimatikan sehingga masyarakat tidak dapat menghubungi satu sama lain.
Hingga kini aparat gabungan TNI dan Polri masih berjaga dan PLN masih melakukan penormalan jaringan sehingga listrik dapat segera dipulihkan.
Polri memutuskan mengirim sebanyak 4 satuan setingkat kompi (SSK) personelnya untuk mempertebal pengamanan di wilayah Jayapura, Papua.
"4 SSK atau 400 personel ke Jayapura dari Korps Brimob," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo ketika dihubungi, Kamis (29/8/2019).
Personel Brimob yang dikirim ke Papua itu berasal dari satuan di Brimob Polda Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. (Kontributor Wamena, John Roy Purba)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wiranto: Tuntutan Referendum di Papua Ingkari Hasil Pemilu 2019"
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Isu Refendum Papua Terus Bergulir, Wiranto Singgung Kemenangan Jokowi di Pilpres 2019, https://medan.tribunnews.com/2019/08/29/isu-refendum-papua-terus-bergulir-wiranto-singgung-kemenangan-jokowi-di-pilpres-2019?page=all.
Editor: Juang Naibaho
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/menko-polhukam-wiranto-memberikan-keterangan-pers.jpg)