Kisah Horor KKN di Desa Penari, Viral di Medsos hingga Dijadikan Sebuah Novel

Kisah yang menceritakan sosok Ayu, Nur, Widya, Wahyu, Bima, dan Anton tersebut memang membuat bulu kuduk bergidik.

Editor: Faisal Zamzami
Screen shoot KKN di Desa Penari
Screen shoot KKN di Desa Penari (Screen shoot KKN di Desa Penari) 

Sehingga, perasaan takut setelah membaca cerita horor seharusnya dimasukkan ke dalam memori sesuai batas.

Dilansir dari artikel Kompas.com, alam bawah sadar mempunyai peran utama mengontrol rasa takut di otak.

Respons rasa takut di otak melibatkan dua jalur, yaitu jalur cepat dan jalur lambat.

Rasa takut secara spontan direspons oleh jalur cepat, sedangkan jalur lambat merespons dalam waktu yang lebih lama.

Hormon dopamin dilepaskan saat seseorang berada dalam kondisi menyeramkan.

Seseorang yang gemar dengan kisah horor, biasanya mempunyai kemampuan menahan produksi hormon dopamin di otak.

Baca: Mau Lihat Jembatan “Abu Nawas,” Datang ke Kembangtanjong

Baca: Setelah 7 Tahun, Dokter Fajri Eto’o Bisa Shalat Jumat Perdana di Pedalaman Papua

Mencintai tantangan

Sementara itu, Psikolog Hening Widyastuti mengatakan, pencinta kisah horor biasanya merupakan orang yang menyukai tantangan dan mempunyai jiwa tidak monoton.

Menurut Hening, membaca atau menonton cerita horor membuat emosi dan rasa takut seseorang bercampur menjadi satu.

Rasa tersebut menjadi sesuatu yang paling dicari ketika film horor ditayangkan.

Guru Besar Psikologi Universitas Gadjah Mada, Prof Koentjoro menambahkan tingginya respons masyarakat terhadap kisah-kisah horor diakibatkan karena adanya rasa percaya terhadap hal gaib.

"Jin itu menurut agama itu ada. Tetapi, apakah yang ada dalam vlog atau kisah horor ini beneran bisa disebut jin?" ujar Koentjoro saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/8/2019).

Ia pun memberikan permisalan, yakni adanya sepeda Nabi Adam di Jeddah, Arab Saudi.

Beberapa orang ada yang percaya bahwa sepeda itu benar ada dan dipakai Nabi Adam pada masanya.

Di sisi lain, ada yang beranggapan bahwa menurut logika, zaman Nabi Adam belum ada teknologi atau penemuan sepeda.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved