Kelapa Sawit

Usaha Kelapa Sawit di Subulussalam Antara Harapan dan Kekhawatiran

Sebagian besar penduduk Subulussalam merupakan petani tradisional. Perkebunan selama ini menjadi andalan terbesar daerah itu.

Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
FOR SERAMBINEWS.COM
PETANI menggunakan sampan untuk mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Cok Harimau Kampong Suak Jampak, Kecamatan Rundeng, Kota SUbulussalam. Foto direkam, Sabtu (31/8/2019) 

Lantaran itu, petani berharap agar adanya upaya pemerintah memberi akses modal khusus untuk peremajaan kebun kelapa sawit masyarakat di Subulussalam.

“Yang paling kami butuhkan masalah biaya peremajaan kelapa sawit, kabarnya ada program pemerintah bagi tanamankelapa sawit usia 25 ke atas atau yang harus direplanting tapi kami masyarakat petani tidak paham cara dan di mana mendapatkannya,” tambah Subangun.

Karena itu, petani  meminta pemerintah untuk memberikan modal bagi petani secara khusus serta biaya replanting atau peremajaan.

Petani juga butuh modal. Pemerintah diminta memberi bantuan modal petani dan menggerakkan sektor terkait untuk mendorong tumbuhnya industri pertanian.

Petani sawit juga meminta pemerintah agar memprogramkan kredit untuk mengembangkan pertanian dan perkebunan dengan bunga ringan dari perbankan.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved