Sengketa Lahan
Sengketa Lahan di Dah Subulussalam Sudah Terjadi Sejak 2016
Kasus ini sebenarnya sudah pernah mencuat dan ditangani Pemerintah Kota Subulussalam namun sampai sekarang ternyata tak tuntas alias mandeg.
Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Kronologis kejadian berawal sekitar pukul 11.00 WIB siang tadi, seorang pria berinisial BB bersama tiga saudaranya yang mengaku pemilik tanah tempat proyek pembangunan jembatan di sana.
Pria BB datang dan melarang aktivitas excavator yang sedang berkerja di sana. Lantas kata Dagar ada upaya menghentikan kegiatan proyek.
Diakui saat kejadian, Dagar tidak berada di lokasi namun informasi pemicu insiden ia dapat dari masyarakat di sana.
Menurut Dagar, persoalan terjadi akibat adanya kata-kata kasar bahkan mengarah pada penghinaan terhadap masyarakatnya.
Kata kasar itu muncul dari warga yang mengaku pemilik tanah lokasi pembangunan Jembatan Dah. ”Memang ada peristiwa tadi, warga marah karena dikatain dengan kata tak senonoh,” kata Dagar.
Dagar menjelaskan, warganya marah lantaran dikataian seperti hewan bahkan adanya ungkapan agar rumah penduduk setempat dibakar.
Bukan hanya itu, ada pula informasi jika salah satu rekan BB membawa pistol dan mengancam tembak. Hal inilah yang memicu kemarahan masyarakat di sana.
Apalagi, kampong Dah ini pernah dibakar kala konflik Aceh bergolak tahun 2002 silam sehingga masyarakat menjadi emosi kala mendengar kata ‘bakar’.
Nah adanya kata tak senonoh ini membuat massa beringas hingga merusak mobil milik BB bahkan jika saja tidak melarikan diri bisa-bisa menimbulkan bentrok fisik.
Sebenarnya, kata Dagar jika pun tanah lokasi proyek jembatan milik BB tidak seharusnya mengeluarkan kata-kata tak senonoh terhadap masyarakat.(*)
Baca: Pencuri yang Pecahkan Kaca Mobil dan Bawa Kabur Rp 100 Juta di Aceh Barat Ditangkap di Banda Aceh
Baca: Kejuaraan Tinju se-Sumatera Piala Pangdam IM Siap Digelar, Ini Kelas Yang Dipertandingkan
Baca: Kisah Pemburu Babi Asal Nias di Aceh Timur, Dijual Ya, Makan tidak, Ini Alasannya