Berita Budaya

Peristiwa Langka, Bus PMTOH Masuk Pendapa Balaikota Solo, Jadi Dekor Pertunjukan Seni Kopi

Peristiwa langka terjadi di Solo. PMTOH, bus legendaris dari Aceh ikut masuk pendapa Balaikota Solo dan dijadikan properti dan dekorasi pertunjukan..

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/FIKAR W EDA
Para seniman kopi menjadikan armada bus PMTOH sebagai background pertunjukan Ekspedisi Seni Kopi di Pendapa Balaikota Solo, Jawa Tengah. 

Peristiwa Langka, Bus PMTOH Masuk Pendapa Balaikota Solo  Jadi Dekor Pertunjukan Seni Kopi

 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa langka terjadi di Solo, Jawa Tengah. Armada PMTOH, bus legendaris dari Aceh ikut masuk pendapa Balaikota Solo dan dijadikan properti dan dekorasi pertunjukan Ekspedisi Seni Kopi Gayo, Sabtu (31/8/2019) lalu.

Seniman Solo, Sosiawan Lewak mengaku mendapat surprais ketika bus yang semula parkir di halaman Balaikota Solo, lalu bergerak perlahan menuju pendapa dan parkir di pendapa selama pertunjukan berlangsung.

Sopir bus, membunyikan  beberapa kali klakson saat bus tiba dan merapat di pendapa Balaikota Solo.

Tak lama berselang, serombongan seniman yang mengenakan pakaian kerawang Gayo dan berbagai atribut,  turun  dari bus seraya memainkan musik canang dan menari menyapa penonton yang duduk bersila di ruang penadapa Balaikota Solo.

"Benar-benar sebuah kejutan," kata Sosiawan Leak seusai mengikuti pertunjukan.

BREAKING NEWS : Warga Teunom Ditemukan Meninggal Dunia, Diduga Bunuh Diri, Begini Posisi Jasadnya

Apa Alasan Dosen IAIN Surakarta Bikin Disertasi tentang Seks di Luar Nikah Halal, Ini Jawabannya

Golf Aceh akan Gelar Musprov di Lhokseumawe, Dua Kandidat Kuat Bersaing

Pada dinding bus ditempel sepandung bertuliskan "Ekspedisi Seni Kopi Gayo" lengkap dengan beberapa logo pendukung seperti Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia, The Atjeh Connection, Trans Continent, Pemkab Aceh Tengah, Pemkab Gayo Lues, dan Pemkab Bener Meriah.

Bus PMTOH sengaja dihadirkan di panggung pertunjukan sebagai refleksi sejarah perjalanan bus tersebut yang membuka trayek Aceh-Solo dan Yogyakarta pada 1986 silam.

Dengan latar panggung bus PMTOH, para seniman kopi terdiri dari Yopi Andi, Yoyok Harnes, Rizki Dwisaputra, Fikar W Eda, dari Rangakaian Bunga Kopi serta seniman Pegayon Ceh Mulia, Ajli, Heri, Hendri, Riyal, Ikmal, Mirda, Alda, Alex, Lutfi, Tamtam memainkan serangkaian seni kopi dalam bentuk didong, nyanyian, puisi dan tari.

M Rizal Cek Leman Pimpin MPC Pemuda Pancasila Aceh Besar

Putra-Putri Rugby Aceh Lolos ke PON XX Papua, Ini Keunggulannya

Besok, Galacticos Peusangan Raya ke Gayo Lues, akan Dilepas Presiden Klub

Tiga perempuan mengenakan kain penutup kepala khas Gayo "kelubung" Gusti, Tari dan Devie memperagakan atraksi menggongseng kopi, menumbuk kopi dan menampi kopi yang bisa dilakukan masyarakat Gayo.

Penonton juga diajak minum kopi bersama dan membacakan "doani kupi" atau doanya kopi bersama-sama.

"Luar biasa, kita menangkap kegembiraan bersama dalam pertunjukan ini," kata Sosiawan Leak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved