Berita Banda Aceh
Jumpa Ratusan Mahasiswa UIN Ar-Raniry, Ini Alasan Prof Eka Srimulyani Menangis Haru
Tentang adegan haru yang sempat divideokan jurnalis Serambi on TV itu, Prof Eka, Kamis (5/9/2019) siang memberikan penjelasan.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
Tentang adegan haru yang sempat divideokan jurnalis Serambi on TV itu, Prof Eka, Kamis (5/9/2019) siang memberikan penjelasan.
Jumpa Ratusan Mahasiswa UIN Ar-Raniry, Ini Alasan Prof Eka Srimulyani Menangis Haru
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Suasana haru menyeruak saat Prof Dr Eka Srimulyani MA mendatangi dan bertemu ratusan mantan mahasiswanya di Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh, Rabu (4/9/2019) siang.
Sejumlah mahasiswa dan mahasiawi tak kuasa menahan haru dan akhirnya menangis begitu Prof Eka tiba di lokasi unjuk rasa.
Mantan dekan Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry itu pun tampak menangis dan mendekap beberapa mahasiswi yang menyalaminya.
Tentang adegan haru yang sempat divideokan jurnalis Serambi on TV itu, Prof Eka, Kamis (5/9/2019) siang memberikan penjelasan.
"Ini situasi yang spontan kemarin," kata Eka.
Spontanitas itu terjadi ketika negosiasi mahasiswa dengan pihak-pihak di kampus mulai alot, karena mereka ingin demo ke Auditorium Ali Hasjmy yang saat itu sedang berlangsung wisuda, (dalam bahasa mereka menjemput rektor).
Lalu, Eka ditelepon pejabat fakultas untuk segera datang ke lokasi mahasiswa berunjuk rasa.
"Kesedihan mahasiswa dan saya menyeruak tiba-tiba, sangat alami. Saya salami, saya sapa mereka, dan kepada mereka di lokasi demo sudah saya sampaikan alasan mengapa mengundurkan diri dari Dekan Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry. Doa saya selalu yang terbaik untuk semua mereka," kata Eka.
Baca: VIRAL - Ditinggal Nikah setelah Pacaran 7 Tahun, Pria Ini Nekat Terobos Kamar Rias dan Menangis
Baca: Hakim tak Tolak Eksepsi Penasihat Hukum Darmili Terkait Kasus PDKS
Baca: Sabtu dan Minggu Dini Hari Lusa, Jembatan Krueng Peureulak Kembali Ditutup Karena Pengecoran
Menurut Eka, dalam demo tersebut mereka menuntut beberapa hal ke pihak rektorat dalam bentuk petisi yang dibahas lebih lanjut dalam audiensi setelah demo.
"Saya melihat itu sebagai bentuk kepedulian mahasiswa untuk perbaikan lembaga yang mereka cintai," ulas Eka.
Akademisi asal Nagan Raya ini mengaku bersyukur karena demo mahasiswa fakultas yang ditinggalkannya itu berlangsung damai, tidak anarkis.
"Salah satu yang saya syukuri kemarin adalah aspirasi dan petisi mereka sampaikan dengan cara-cara yang santun dan elegan, sama sekali tidak anarkis. Demo itu sepertinya mereka persiapkan dengan baik. Mereka juga berkoordinasi dengan pihak-pihak keamanan dan lain-lain untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Eka.