Berita Subulussalam
Bagaimana Tips Masuk IPDN? Mantan Duta Wisata Subulussalam Ungkap Kisi-kisinya
Belajar yang gigih serta selalu berdoa dan minta doa orang tua adalah bagian terpenting dalam menggapai sebuah cita-cita,
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Belajar yang gigih serta selalu berdoa dan minta doa orang tua adalah bagian terpenting dalam menggapai sebuah cita-cita, seperti halnya masuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Pesan ini disampaikan Shafira Zahra Wijaya (18) Duta Wisata Kota Subulussalam tahun 2018 kepada Serambinews.com Kamis (5/9/2019) saat ditanyai mengenai apakah ada tips khusus yang dapat dibagikan kepada teman-teman berikutnya.
Shafira yang lulus dalam pengumuman Hasil Pantukhir seleksi Calon Praja SPCP IPDN 2019/2020 dua hari lalu dengan predikat L atau passing grade mengatakan bahwa tips utama berdasarkan pengelamannya belajar yang gigih.
Lalu, kata Shafira, jangan lupa beribadah dan minta doa restu dari kedua orangtua.
”Apapun ceritanya kalau kita malas belajar bagaimana bisa paham. Jadi manakala ada rencana menuju sesuatu harus siapkan diri, belajar secara maksimal, lalu ibadah dan doa,” ujar Shafira.
Kecuali itu, Shafira juga berpesan kepada adik-adik kelasnya di mana pun yang ingin meraih suatu cita-cita untuk selalu melakukan gaya hidup sehat.
Baca: Lulus Masuk IPDN, Mantan Duta Wisata Subulussalam: Hasil tidak Akan Mengkhianati Usaha
Baca: Tiga Dara asal Subulussalam Lulus Masuk IPDN
Baca: Dewan Pertanyakan Operasional IPDN
Dikatakan, hidup yang tak peduli denan kesehatan berpengaruh pad adaya piker termasuk akan terkendala saat tes fisik.
Dia mencontohkan ketika ada tes fisik yang mengharuskan menguras tenaga atau bertahan dalam beberapa saat, jika kondisi tubuh tidak kuat bakal tumbang. Pun demikian kesehatan lainnya patut diperhatikan sedini mungkin.
Semua persiapan ini menurut Shafira harus dimulai jauh sebelum melangkah bukan saat sudah masuk menuju tujuan.
Alias semisal belajar baru dipaksakan saat detik-detik pendaftaran, ini menurutnya bakal sulit membuahkan hasil.
Setelah ada proses belajar secara gigih, Shafira mengaakan untuk selalu meminta doa dan restu orangtua.
Bahagianya, doa dan restu ornag tua merupakan hal sangat penting.
“Bukan sekadar doa saat mau menuju sesuatu tapi selalulah berbakti kepada ayah dan ibu,” ujar Shafira.
Baca: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas Indonesia Juru Kunci Klasemen Grup G
Baca: Seluruh Siswa dan Guru SMKN 1 Bireuen Gotong Royong, Ini Tujuannya
Baca: Pemkab Aceh Selatan Gelar Rapat Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
Ditanyai kesannya selama proses perjuangan menuju IPDN, dara kelahiran Cirebon 25 Juni 2001 ini menyampaikan hal paling berkesan bisa bertemu dengan rekan se Nusantara.