Berita Aceh Utara
Janda Lansia Ditemukan Tewas di Sungai, Diduga Masuk Hutan Ditakuti Warga
“Bahkan ketika para santri menarik tangan korban, tapi korban menepisnya, kemudian terus pergi,” ujar keuchik.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nur Nihayati
“Bahkan ketika para santri menarik tangan korban, tapi korban menepisnya, kemudian terus pergi,” ujar keuchik.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Warga Desa Leupe Kecamatan Pirak Timu Aceh Utara meyakini Ainsyah (85) janda lansia ditemukan tewas di pinggiran sungai pirak diduga tersesat di kawasan yang selama ini ditakuti warga, karena diduga ada makhluk halus.
Sebab, pada saat janda tersebut pergi dari rumah pada Selasa (3/9/2019) sekira pukul 22.00 WIB, malam warga sudah mencarinya, tapi tak berhasil menemukan.
Bahkan pencarian dilakukan sampai tiga hari.
“Selama ini korban tinggal bersama anaknya yang juga janda dan seorang cucunya.
Namun, anaknya tersebut diduga mengalami gangguan jiwa,” ujar Keuchik Leupe Nurdin kepada Serambinews.com, Jumat (6/9/2019).
Pada saat pergi dari rumahnya, sejumlah santri sempat melihatnya.
Baca: Petugas Satlantas Polres Galus Tambal Jalan Berlubang di Pusat Kota Blangkejeren, Ini Lokasinya
Baca: Kantor Imigrasi Langsa Sosialisasikan Pencegahan TKI Non Prosedural
Baca: Di Aceh Jaya, Ada Anggota DPRK Sumbangkan Gajinya untuk Anak Yatim di Kampungnya
Lalu anak-anak tersebut yang sedang pulang dari tempat mengaji mengajak Ainsyah pulang, tapi janda tersebut tak bersedia.
“Bahkan ketika para santri tersebut menarik tangan korban, tapi korban menepisnya, kemudian terus pergi,” ujar keuchik.
Menurut keuchik, seorang warga saat hendak menuju WC meunasah setempat malam tersebut sempat melihat Ainsyah memasuki lorong kebun warga.
Namun, kawasan tersebut selama ini ditakuti warga, karena banyak kejadian aneh ketika warga sampai di kawasan tersebut.
“Warga tersebut tak sempat menegurnya karena buru-buru WC. Setelah keluar dari WC ia melihat Ainsyah tak ada lagi di lorong, kemudian persoalan tersebut dilaporkan warga,” ungkap Keuchik.
Lalu malam tersebut warga berusaha mencarinya, tapi tak berhasil menemukan sampai larut malam.
Pencarian dilanjutkan esoknya, dan sampai tadi pagi sebelum ditemukan.
Bahkan, pihaknya sudah membuat pengumuman di meunasah dengan menggunakan pengeras suara untuk membantu mencari korban.
“Kemungkinan korban tersesat di kawasan hutan yang selama ini ditakuti warga.
Selama ini tak ada warga yang berani melintasi kawasan tersebut. Sebab berdasarkan pengalaman sebelumnya, banyak warga yang tersesat ketika memasuki kawasan hutan tersebut,” katanya.
Lalu tadi warga mendapat informasi sudah ditemukan, sehingga pencarian dihentikan. (*)