Breaking News

5 Fakta Ayah Siksa Anak Tiri hingga Tewas, Jasad Korban Dikubur di Lereng Bukit

Seorang bocah berinisial MIR (2), tewas setelah dianiaya ayah tirinya yakni Riki Ramadhan Sitepu (31). Selasa, 27 Agustus 2019.

Editor: Faisal Zamzami
Dok. Polres Langkat
Proses pengambilan jasad balita di sebuah bukit di Dusun I, Desa Ponco Warno Kecamatan Salapian, Langkat. Pelaku adalah ayah tirinya. Polisi masih mendalami keterli atau ibu kandungnya. (Dok. Polres Langkat) 

SERAMBINEWS.COM - Seorang bocah berinisial MIR (2), tewas setelah dianiaya ayah tirinya yakni Riki Ramadhan Sitepu (31). Selasa, 27 Agustus 2019.

Penganiayan itu terjadi di rumahnya di Dusun III, Desa Ponco Warno, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat Sumatera Utara.

Jasad korban ditemukan di gundukan tanah sebuah bukit di Dusun I, Desa Ponco Warno Kecamatan Salapian, Langkat, pada Rabu (4/9/2019).

Penemuan jasa korban setelah masyarakat mencium adanya bau menyengat di sekitar bukit dan dilaporkan ke polisi.

Kasatreskrim Polres Langkat AKP Teuku Fathir Mustafa mengatakan, atas kejadian itu polisi langsung melakukan pencarian terhadap Riki Ramadhan dan Sri Astuti (28) istri yang juga ibu kandung korban.

Setelah dilakukan interogasi bahwa suami istri tersebut menyatakan benar orang yang diduga melakukan penganiayaan terhadap anak tersebut.

Berikut fakta ayah tiri aniaya anak hingga tewas:

1. Pelaku sebut korban susah diatur

Teuku mengatakan, penganiayaan terhadap MR dilakukan di rumah mereka di Dusun III, Desa Ponco Warno, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat Sumatera Utara.

Riki menyiksa anak tirinya sejak 19 Agustus hingga 25 Agustus 2019 lalu.

Dari hasil interogasi, penyebab penganiayaan adalah hal sepele, anaknya dianggap susah diatur sehingga pelaku kesal.

Misalnya, saat bermain di luar terlalu lama, anak itu dipukuli.

Saat main di tempat tidur atau membuat rumah berantakan, pelaku kesal dan langsung menganiaya korban.

Penganiyaan dilakukan dengan cara memukul bahu, kaki, tangan dan pantat korban.

Bahkan pelaku menyundut tangan, kuping dan bahu dengan rokok secara berulang-ulang.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved