Berita Banda Aceh
Berani Cabut Status DOM di Aceh, Pemerintah Diminta Bangun Monumen BJ Habibie di Aceh
Ini sebagai bentuk terima kasihnya rakyat Aceh kepada Presiden ke-3 itu karena sudah membebaskan Aceh dari status Daerah Operasi Militer (DOM)
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Muhammad Hadi
Singkat cerita, kasus itu kemudian berakhir pada tahun 1989, ketika Soeharto lengser dari jabatan Presiden dan berakhirnya masa era Orde Baru.
Posisi Presiden kemudian diganti oleh putra kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, BJ Habibie dan di bawah perintahnya status DOM di Aceh dicabut.
"Habibie, salah satu tokoh yang sangat berani untuk menyatakan cabut DOM Aceh pada tanggal 7 Agustus 1998, melalui pidato Jenderal TNI (Pur) Wiranto.
Pencabutan DOM merupakan salah satu bentuk pengakuan secara tidak langsung yang dilakukan oleh negara dalam menyikapi situasi keamanan di Aceh," ujar dia.
Selain itu, lanjut Hendra, BJ Habibie juga berperan dalam upaya mendorong penyelesaian pelanggaran HAM di Aceh.
Baca: Tabrakan Mobil Dinas Bupati Gayo Lues dengan Taksi 88, Ini Penjelasan Polisi
Karena membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelidiki berbagai dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan di Aceh.
"Di mana tim TGFP sempat turun ke beberapa daerah di Aceh untuk melakukan penyelidikan dugaan pelanggaran HAM pada saat itu.
Tim ini dibentuk oleh BJ Habibie melalui Keputusan Presiden No 88 tahun 1999 tentang Pembentuk Komisi Independent Pengusutan Tindak Kekerasan di Aceh, yang diketuai oleh Amran Zamzami," ungkap Hendra.
Dengan dibentuk tim untuk menyelidik kasus Aceh, kata Hendra, sebenarnya ada upaya dari Habibie untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di Aceh pada saat DOM Aceh, meskipun tindak ada lanjutnya hingga sekarang.
Baca: Bolos Saat Jam Belajar, Sejumlah Siswa di Simeulue Terjaring Operasi Bina Kusuma Lawang
Karena itu, Hendra mendorong Pemerintah Aceh untuk memberikan apresiasi kepada BJ Habibie.
Seperti yang pernah dilakukan oleh Pemerintah Timor Leste, daerah yang dilepas oleh Presiden BJ Habibie dari Indonesia.
"Saat ini saja Timor Leste sebagai salah satu negara memberikan penghargaan yang cukup istimewa kepada Habibie dengan memberikan nama salah satu jembatan dengan nama Habibie.
Juga ada taman bunga di pusat Timor Leste dengan nama Habibie juga," ungkap Hendra.
Baca: Kesaksian Penggali Kubur BJ Habibie, 10 Penggali Makam Terkesan, Sebut Tak Ada Kendala Sedikitpun
Dorongan ini diharapkan bukan hanya dilakukan oleh KontraS Aceh saja.
"Tetapi harus dilakukan oleh banyak pihak di Aceh untuk tetap melestarikan ingatan kita tentang sosok BJ Habibie," ulas dia.
Kendati demikian, Koordinator KontraS Aceh tetap mendorong upaya penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu di Aceh.
"Kita sampai saat ini masih memiliki keyakinan kalau suatu saat nanti negara pasti akan menyelesaian pelanggaran HAM masa lalu sebagai upaya pertanggungjawaban negara," pungkasnya. (*)
Baca: Bolos Saat Jam Belajar, Sejumlah Siswa di Simeulue Terjaring Operasi Bina Kusuma Lawang