Setelah Papua, Jokowi Juga Diminta Bangun Istana di Aceh
Kalau bisa jangan hanya istana Papua, Istana Kalimantan, Istana Aceh dan istana-istana lainnya agar kita semakin dekat
Setelah Papua, Jokowi Juga Diminta Bangun Istana di Aceh
SERAMBINEWS.COM - Presiden Jokowi diminta banyak membangun istana di berbagai daerah. Bukan hanya Istana Bogor di pulau Jawa, namun bisa Istana Papua, Istana Kalimantan, Istana Aceh dan istana-istana lainnya.
"Polemik Papua sebenarnya hanya karena kita kurang dekat. Papua seperti jauh di seberang timur, Aceh terlihat jauh di seberang barat. Karena istana presiden hanya ada di pulau Jawa yakni Istana Bogor," kata Ketua Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI/Polri (FKPPI) Jawa Timur, Gatot Sudjito, Kamis (12/9/2019).
Karena itu dia sangat mendukung jika Presiden Jokowi berencana membangun istana di Papua.
"Kalau bisa jangan hanya istana Papua, Istana Kalimantan, Istana Aceh dan istana-istana lainnya agar kita semakin dekat," jelasnya.
Esensi kebhinekaan bangsa Indonesia, kata dia, adalah kesetaraan dan kesamaan hak dalam memperoleh layanan, meski bangsa Indonesia ini berada di berbagai kultur daerah seperti di pegunungan, perkotaan, hutan dan pantai.
Bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Ini 9 Tuntutan Tokoh Papua
Jokowi dan Janji-janjinya untuk Papua, Bangun Istana Presiden hingga Pemekaran Wilayah
Sikapi Wacana Pembangunan Istana Presiden di Papua, Begini Respons Natalius Pigai
Sebelum Bangun Istana Presiden di Papua, Jokowi Bisik-bisik Dulu ke Para Menteri, Takut Tak Ada Dana
Sebelumnya, Presiden Jokowi berjanji akan membangun Istana Presiden di Jayapura, ibu kota Papua, mulai tahun depan.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat menerima 61 tokoh Papua di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/9) siang. Dalam pertemuan ini, hadir 61 tokoh Papua yang terdiri dari pejabat daerah, tokoh adat, tokoh agama, hingga para mahasiswa.
Tokoh Papua yang juga Ketua DPRD Jayapura Abisai Rollo meminta Presiden tidak khawatir mengenai ketersediaan lahan. Sebab, ia mengaku siap menyumbangkan lahannya seluas 10 hektare untuk membangun Istana di Jayapura.
Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, rencana pembangunan Istana Kepresidenan di Papua tak perlu persetujuan DPR. Menurut dia, suatu hal yang wajar jika Istana Presiden dibangun di tiap-tiap ibu kota provinsi.
"Saya kira tidak (perlu persetujuan DPR)," kata Tjahjo saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9).
Habis Vina Garut Muncul Video Mesum Sopir Truk dan Selingkuhan, Pemeran Sudah Diamankan Polisi
Berani Cabut Status DOM di Aceh, Pemerintah Diminta Bangun Monumen BJ Habibie di Aceh
Suami yang Pukul Istri Hingga Babak Belur Ditangkap Polisi, Dada Korban Diinjak-injak
Bentrok Warga dan Aparat, Kaum Ibu Nekat Telanjang Hadang Alat Berat, Ada yang Pingsan dan Terluka
"Enggak ada masalah kalau masing-masing di ibu kota provinsi punya gedung negara," ucap dia.
Tjahjo menyebut, saat ini pun Istana Presiden tidak hanya ada di Jakarta, tetapi juga di Bali, Jawa Timur, hingga Jawa Tengah. Ia mengistilahkan Istana Kepresidenan sebagai "rumah negara".
Oleh karenanya, wajar jika dibangun di beberapa ibu kota provinsi, tak terkecuali Papua.
"Istilahnya istana itu rumah negaralah, gedung negara yang bisa tempat kantor presiden. Kan wilayahnya luas," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Diminta Bangun Istana dari Papua hingga Aceh" dan "Mendagri: Pembangunan Istana Presiden di Papua Tak Perlu Persetujuan DPR".