Oknum Polisi Lakukan Aksi Asusila Terhadap 5 Bocah Perempuan, Ini 6 Faktanya: Bermodus Guru Mengaji
Berdasarkan pengakuan yang dilaporkan ke Kepolisian, kali ini korban tidak sendirian, ada lima anak yang jadi korban aksi asusila.
Diungkapkan Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Balikpapan, Esti Santi Pratiwi kepada Tribunkaltim.co menyatakan, berdasarkan keterangan dari korban, si pelaku ini sering kali memberi uang.
Para bocah yang berjumlah lima orang ini diberi uang oleh si pelaku. Hal ini sebagai strategi untuk memuluskan aksi asusila pelaku.

Kepala UPTD PPA Balikpapan Esti Santi Pratiwi saat diwawancarai terkait kasus 5 bocah SD yang diduga jadi korban perbuatan asusila oknum polisi di Balikpapan. (TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL)
Pemberian uang ada tujuannya, supaya para bocah-bocah ini juga merasa bahagia. Diduga aksi pelaku melakukan tindakan asusila ini sudah sekitar satu tahun.
"Memang benar, ada mereka melaporkan tindak pelecehan itu, dan saat ini laporannya sedang kami proses," tegas Esti kepada Tribunkaltim.co
Si pelaku memberi uang karena anak-anak ini diperintahkan untuk memegang alat kelamin si pelaku. "Mereka diiming-imingi diberi uang kepada korban, tapi itu variasi paling besar dikasih Rp 20.000 sekali main," tutur Esti.
5. Semua Korban Berjenis Kelamin Perempuan
Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Balikpapan, Esti Santi Pratiwi kepada Tribunkaltim.co mengungkapkan, korban yang melapor ke pihaknya semuanya berjenis kelamin perempuan, masih di bawah umur, sebab masih duduk di bangku sekolah dasar.
Laporan dari orangtua korban, semuanya perempuan, si pelaku mengincar korban yang berjenis kelamin perempuan.
"Yang lapor ke kami ada lima anak dan semuanya berjenis kelamin perempuan. Usianya itu paling rendah 7 tahun dan paling tinggi 12 tahun," tutur Esti.

Ilustrasi - Sosok perempuan dimadu. (Tribunkaltim.co/BudiSusilo)
Mereka ini para korban saat diperlakukan amoral oleh si pelaku tidak di tempat ibadah akan tetapi dilakukan di tempat berbeda, biasanya bisa saja di sebuah rumah atau pun hotel.
"Itu ada yang dilakukan di rumah, ada juga yang dilakukan di hotel, dan pelaku melakukan itu berdua. Jadi ada temannya yang menyaksikan itu," ujar Esti.
6. Pelaku Diproses Secara Hukum
Terungkapnya aksi amoral pelaku terhadap anak-anak, membuat warga dan orangtua anak melapor kepada pihak yang berwenang.