Dana CSR
ADAS Institute Aceh Tamiang: Penyaluran Dana CSR belum Berdampak ke Masyarakat
Adriansyah mengaku secara khusus sudah mengusut persoalan ini. Dia menyimpulkan belum berdampaknya anggaran ini ke masyarakat disebabkan penyaluran ya
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Penyaluran dana Corporate Social Responbility (CSR) di Aceh Tamiang dinilai belum memberi dampak positif bagi masyarakat.
Padahal sejak tahun lalu, sejumlah perusahaan yang beroperasi di Aceh Tamiang mulai rutin menyalurkan dana sosial itu.
"Ini kan menjadi pertanyaan. Sayangkan anggaran yang tidak sedikit terkesan mubazir," kata Ketua ADAS Institute Aceh Tamiang, Adriansyah, Senin (16/9/2019).
Adriansyah mengaku secara khusus sudah mengusut persoalan ini. Dia menyimpulkan belum berdampaknya anggaran ini ke masyarakat disebabkan penyaluran yang masih parsial atau berjalan sendiri-sendiri.
“Dari hasil investigasi kami di lapangan dampak yang terlihat belum cukup siginifikan dan belum terjalin interaksi langsung antara perusahaan dengan peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Baca: Jadwal China Open 2019 - Ini Lawan Wakil Indonesia, Jonatan Christie Langsung Jumpa Shesar Hiren
Baca: Ribuan Bibit Pohon Pala Disalurkan kepada Petani Abdya, Untuk Ganti Tanaman yang Mati Diserang Hama
Baca: Jadi Hajjah di Usia 95 Tahun
Adriansyah berharap Forum CSR Aceh Tamiang mampu menjembatani kesenjangan ini, sehingga masyarakat bisa lebih merasakan dampak positif atas keberadaan perusahaan di lingkungan tempat tinggal mereka.
Dia juga menyarankan Pemkab Aceh Tamiang tidak terlalu mengintervensi kebijakan-kebijakan pro rakyat yang diambil oleh Forum CSR.
"Untuk sinkronisasi dukungan program harus didesain bersama, siapa berbuat apa, perlunya pembagian zonasi dukungan menjadi modal awal, selanjutnya diputuskan menjadi roadmap dukungan Forum CSR dalam membangun daerah," sarannya.
Forum CSR dinilainya bisa memiliki kontribusi yang kuat apabila leadernya memiliki sensitif sosial yang tinggi, kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas.
"Forum CSR ini jangan sampai berorientasi sinterklas, tapi harus mampu memberdayakan kelompok marginal, kaum perempuan yang terdampak nyata, disabilitas, peduli dengan isu anak, perempuan, remaja produktif, dan lansia produktif, mereka juga harus memiliki program sosial yang sifatnya stimulan, bukan hanya uang yang dikucurkan lalu penerima program hanya melihat hasilnya saja tapi nilai pemberdayaan tidak dimunculkan,” pungkas Adriansyah.(*)