Siswa Berprestasi
Membaca 4 sampai 10 Jam Sehari, jadi Trik Riski Rebut Juara O2SN Tingkat Provinsi Aceh
Riski Amanda, berhasil meraih juara V Lomba Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Pelajaran IPS jenjang SMP tingkat Provinsi Aceh.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI – Setiap perjuangan disertai pengorbanan, dan keyakinan, maka akan membuahkan hasil yang memuaskan.
Hal itulah yang diraih, Riski Amanda, ia berhasil meraih juara V Lomba Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Pelajaran IPS jenjang SMP tingkat Provinsi Aceh, sejak ia masih duduk di kelas II SMPN 1 Peureulak, Aceh Timur.
Sebelum mengikuti O2SN tingkat Provinsi Aceh jenjang SMP tahun 2019, ia berhasil meraih juara I O2SN jenjang SMP tingkat Kabupaten Aceh Timur, mewakili sekolahnya saat itu.
Selanjutnya, usai tamat SMP nanti ia ingin melanjutkan sekolah di SMA Negeri Modal Bangsa Banda Aceh.
“Meski sudah SMA nanti saya tetap ingin ikut lomba O2SN tingkat SMA se-Aceh, agar saya mampu meraih banyak prestasi yang lebih baik lagi,” ungkap Riski Amanda, saat ditemui Serambinews.com, di sekolahnya, didampingi Kasek SMPN Peureulak, Hj Zahlianur SPd, dan guru pembinanya, Suhaimi, SPd, MM, Sabtu (21/9/2019).
Untuk meraih prestasi, ungkap Riski, bukan hal yang mudah. Dibutuhkan, ketekunan dan disiplin waktu untuk membaca, dan belajar mengulang soal di rumah setelah pulang sekolah.
Demi meraih cita-cita untuk mendapatkan prestasi. Selain giat belajar di sekolah di bawah asuhan guru, Riski juga membuat jadwal belajar sendiri di rumahnya. Baik itu, jadwal untuk membaca buku, maupun mengerjakan soal-soal mata pelajaran IPS.
“Jika Senin sampai Kamis, saya membaca buku 4 jam sehari. Kalau Sabtu 6 jam, dan Minggu 10 jam. Jadwalnya, pagi, setelah pulang sekolah, dan malam,” ungkap anak sulung dari pasangan, Amrizal dan Aminah ini.
Riski tak sendiri berjuang meraih prestasi. Selain aktif belajar di sekolah, ia juga didukung oleh kedua orang tuanya.
“Orang tua sangat mendukung, segala fasilitas pendukung seperti buku pelajaran, dan lain-lain dibelikan agar saya mudah belajar,” ungkap Riski yang bercita-cita ingin menjadi guru ini.
“Cita-cita saya ingin menjadi guru. Karena, selain keluarga umumnya sebagai guru, saya juga ingin menjadi guru, agar dapat berbagi ilmu untuk mencerdaskan generasi di masa mendatang,” impi Riski.
“Suatu keberhasilan diperoleh atas kerja keras, keyakinan, dan pengorbanan,” kata Riski.
Karena itu, ia mengajak seluruh generasi usia sekolah agar rajin belajar, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk terus belajar, sehingga mampu bersaing dengan siswa berpretasi lainnya di Aceh.
Riski telah membuktikan bahwa apa yang diraihnya saat ini berkat dukungan, kerjakeras, keyakinan, dan doa semua pihak.
“Karena itu saya mengajak segenap generasi Aceh agar cerdas memamfaatkan waktu untuk terus belajar agar mampu bersaing dalam prestasi. Pretasi yang saya proleh ini merupakan bukti atas perjuangan saya. Karena itu, saya berharap hal ini juga dapat menjadi motivasi bagi generasi lainnya, agar terus giat belajar,” harap Riski.
Atas prestasi yang diraihnya itu, Pemkab Aceh Timur, telah memberikan piagam penghargaan kepadanya pada Hari Pendidikan Daerah tahun 2019 beberapa waktu lalu.
“Siswa berpretasi yang mendapatkan pengharaan saat ini berkat jasa dan perjuangan para guru pembimbing. Karena itu, kami juga berharap Pemkab Aceh Timur, memberikan penghargaan kepada para guru pembimbing yang mencetak siswa-siswi berprestasi di Aceh Timur,” harap Zahlianur, Kepsek SMPN Peureulak.
Dengan adanya pemberian penghargaan kepada guru pembimbing dari Pemkab Aceh Timur, diharapkan dapat menjadi motivasi, bagi para guru pembimbing tersebut agar lebih giat, dan semangat dalam membina anak didiknya agar mampu bersaing di berbagai kejuaran antar sekolah.
Suhaimi, guru pembimbing Riski, mengatakan, prestasi yang diraih Riski anak didiknya, berkat kemauan dan kerja Riski sendiri. Karena guru, pada dasarnya hannya mengarahkannya saja.
“Konsepnya harus ada kemauan dari diri anak itu sendiri. Karena kami hanya mengarahkan saja, jika kemauannya tidak ada maka hasilnya juga tidak maksimal,” ungkap Suhaimi.(*)
Baca: Mobil Pemadam Kebakaran Terguling Sebelum Tiba di Lokasi Musibah di Aceh Tamiang
Baca: Ditawarin Jadi Menteri, Ini Jawaban Adian Napitupulu Kepada Jokowi
Baca: Ahsan/Hendra Singkirkan Wakil China di Semifinal, Indonesia Pastikan 1 Gelar di China Open 2019
Baca: Kabupaten Aceh Jaya belum Terdampak Asap Kiriman Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan
Baca: Aceh International Diving Festival and Championship Siap Digelar di Sabang, Ini Jadwalnya
Baca: Mayat Wanita Ditemukan di Cinta Raja Langsa Timur, Diduga Warga Gampong Jawa, Ini Nama Perkiraan