Pemerintah Aceh tak Alokasikan Anggaran untuk Pengkajian Muatan Lokal Tentang Sejarah Aceh

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dalam penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2020, tidak menemukan adanya alokasi dana khusus untuk pengkajian dan pembelajaran kurikulum pendidikan yang berbasis muatan lokal (mulok) Aceh.

Ketua Fraksi Partai Aceh di DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky kepada Serambinews.com, Rabu (25/9/2019) mengatakan seharusnya pemerintah mempertimbangkan anggaran untuk pengkajian dan pembelajaran pendidikan berbasis muatan lokal Aceh.

Seperti tentang sejarah perdamaian Aceh antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), sejarah tsunami Aceh, hingga tentang peradaban Aceh dimasa kerajaan yang saat ini banyak ditemukan oleh para arkeolog Aceh.

Baca: FOTO-FOTO : Demo Mahasiswa di Banda Aceh, Lagu Prang Sabi Menggema Dalam Ruang Sidang DPRA

Baca: Fraksi Partai Aceh Sorot Anggaran untuk KONI Aceh

Baca: APBA 2020 Batal Disahkan Hari Ini  

"Kita ketahui bersama saat ini banyak arkeolog menemuk jejak makam kuno kerajaan Lamuri, jejak persudaraan Aceh dengan Turky, jejak persaudaraan Aceh dengan malaka dan sebagainya," ungkap Iskandar.

Jika muatan lokal ini tidak segera dimasukkan dalam kurikulum pendidikan, Iskandar menyatakan, tidak tutup kemungkinan sejarah Aceh akan semakin kelam.

Pernyataan serupa juga sudah disampaikan dalam rapat paripurna 4 masa persidangan tahun 2019 dengan agenda penyampaian pendapat akhir fraksi terhadap Raqan Aceh Tahun 2019 tentang APBA Tahun 2020 di ruang paripurna DPRA, Rabu (25/9/2019).

Pendapat itu menyahuti nota keuangan Raqan Aceh Terhadap APBA tahun 2020 yang telah disampaikan oleh Plt Gubernur Aceh dalam sidang paripurna sehari sebelumnya. (*)