Energi Terbarukan
Pemerintah Aceh Target 12,25 Persen Energi Terbarukan di Tahun 2022
Pemerintah Aceh menargetkan bauran energi baru dan terbarukan (EBT) di Aceh mencapai 12,25 persen di tahun 2022 nanti.
Penulis: Subur Dani | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh menargetkan bauran energi baru dan terbarukan (EBT) di Aceh mencapai 12,25 persen di tahun 2022 nanti.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah optimis dengan, karena Aceh sangat kaya dengan sumber daya potensi EBT, seperti sumber daya air, matahari, angin, panas bumi, dan biomassa.
"Pada awal kami menjabat, EBT baru mencapai 0,54 persen. Kami berkomitmen pada tahun 2022, ketersediaan energi yang bersumber dari EBT sudah mencapai 12,25 persen," kata Nova Iriansyah saat menjadi keynote speaker dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang Optimalisasi Energi Terbarukan untuk Aceh di Hotel Kyriad Banda Aceh, Jumat (27/9/2019).
Kegiatan FGD tersebut digelar oleh Center of Excellence for Energy Innovations and Technology Studies (CENITS) bekerja sama dengan PW IKA-ITS Pengurus Wilayah (PW) Aceh.
Bagi Nova, bukan hal mustahil Aceh mencapai target EBT sebanyak 12,25 persen di Aceh pada tahun 2022 nanti. Melalui program unggulan Aceh Energi dan Aceh Green, Nova yakin terget tersebut akan dicapai.
Menurut Nova, Pemerintah Aceh telah melakukan beberapa inisiatif terkait upaya optimalisasi potensi energi.
Seperti pembangunan infrastruktur pembangkit listrik skala kecil yang terus dilakukan menggunakan dana yang bersumber dari APBA.
"Untuk pembangunan infrastruktur pembangkit listrik skala besar, Pemerintah Aceh akan memfasilitasi perizinan yang diperlukan kepada para investor pengembang (independent power producer) untuk mendapatkan legalitas serta kemudahan dalam melaksanakan aktivitasnya di Aceh," kata Nova.
Menurut Nova, hingga saat ini, Pemerintah Aceh telah membangun 31 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
"Untuk skala yang lebih besar, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) dengan skala 10 MW di Kabupaten Nagan Raya, dilakukan melalui kerjasama dengan pihak investor sebagai Independent Power Producer yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2020 yang akan datang," demikian Nova.
Kegiatan FGD ini diikuti oleh seratusan peserta. Adapun narasumber seperti Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN, Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Utama PT Petra Arun Gas, Arif Widodo, Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan PT. PIM, Pranowo Tri Nusantoro, Business Head Nalco Water, Hamdani Bantasyam.(*)
Baca: Berkas Ketua Panwaslih Subulussalam Dilimpahkan ke Mahkamah Syariah, Kasus Dugaan Chat Mesum
Baca: Usai Diselimuti Kabut Asap, Cuaca di Pidie Jaya Mulai Normal
Baca: Ibu dan Anak yang Terbakar di Lhokseumawe Masih Dirawat di RSUCM, Begini Kondisinya
Baca: Malam ini, Persiraja Vs Sriwijaya, Tiket Mulai Dijual Jelang Magrib