Sains

Ampuh Kendalikan Unjuk Rasa, Gas Air Mata Ternyata Sudah Digunakan Sejak 1914

Penggunaan gas air mata dimulai sejak Agustus 1914, saat tentara Perancis menembakkan granat berisi gas kepada prajurit Jerman di kawasan perbatasan.

Editor: Taufik Hidayat
KOMPAS.COM/GARRY LOTULUNG
Polisi melontarkan gas air mata saat kericuhan dalam unjuk rasa di Depan Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). 

Pada Perang Dunia II, penggunaan gas air mata berlanjut. Gas tersebut digunakan oleh Italia saat melawan Ethiophia.

Tentara Spanyol menggunakannya di Maroko, sementara Jepang menggunakan gas tersebut untuk melawan China. Di Vietnam, tentara AS menembakkan gas air mata pada terowongan-terowongan Viet Cong.

Sebaliknya, di AS, para demonstran Vietnam juga menghadapi bertubi-tubi gas air mata.

Selama dua dekade belakangan, penjualan gas air mata bertambah pesat. Gas ini digunakan dalam demonstrasi di banyak negara, termasuk Indonesia. 

Selama lebih dari 100 tahun ditemukannya gas air mata, belum ada pengganti yang dinilai efektif untuk menghalau massa.

Padahal, Amnesty International memasukkan gas air mata sebagai bagian dari barang perdagangan internasional yang membahayakan.(nationalgeographic)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Gas Air Mata, Jadi Senjata Sejak Perang Dunia I. Penulis: Sri Anindiati Nursastri

Baca: 2 Mahasiswa Tewas saat Demo di Kendari, Polri Janji Transparan Ungkap Hasil Investigasi

Baca: Mendikbud Muhadjir Effendy Surati Kadisdik Seluruh Indonesia, Cegah Pelajar Ikut Demo 

Baca: Minta Mahasiswa Ganti Tuntutan Bila Masih Mau Demo, Mahfud MD Bocorkan Rencana Jokowi Terkait UU KPK

Baca: Lolos Anggota DPR RI Periode 2019-2024, Mulan Jameela Mengaku Siap Ditempatkan di Komisi Mana Saja

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved