Berita Banda Aceh
Ketua PERKI Aceh: Dokter Spesialis Jantung Belum Ada di Semua Kabupaten di Aceh
Sejauh ini distribusinya belum merata, karena belum semua kabupaten/kota di Aceh ada dokter spesialis jantung
Penulis: Misran Asri | Editor: Nur Nihayati
Sejauh ini distribusinya belum merata, karena belum semua kabupaten/kota di Aceh ada dokter spesialis jantung
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dokter spesialis penyakit jantung Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, dr Adi Purnawarman SpJP (K)-FIHA FasCC, Sabtu (28/9/2019) dilantik sebagai Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Cabang Aceh, periode 2019-2022, di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh.
Ketua dan kepengurusan PERKI Cabang Aceh untuk tiga tahun ke depan itu dilantik oleh Presiden PP PERKI Pusat, Dr dr Isman Firdaus SpJp (K)-FIHA, FAPSIC, FAsCC, FSCAI.
Pelantikan tersebut dihadiri oleh seluruh anggota PERKI Aceh. “Saat ini kepengurusan PERKI Cabang Aceh sebanyak 18 orang, 13 di antaranya berada di Kota Banda Aceh dan 5 lainnya berada di kabupaten/kota di Aceh.
Baca: Begini Perjuangan Pecatur Unsyiah, Klarisa Sabila Meraih Medali Perunggu di Pomnas XVI di Jakarta
Sejauh ini distribusinya belum merata, karena belum semua kabupaten/kota di Aceh ada dokter spesialis jantung, sehingga kabupaten/kota yang tidak ada spesialis jantung banyak merujuk ke Banda Aceh,” kata dr Adi Purnawarman, kepada Serambinews.com.
Baca: Ini Pengakuan Pemilik Kulit Harimau yang Akan Dijual ke Medan
Ia mengatakan PERKI sebagai sebuah organisasi bergerak untuk memberi pelayanan kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah) yang tujuannya bukan hanya kuratif (kegiatan pengobatan), tapi lebih kepada upaya preventif (pencegahan).
Karena preventif ini, sebut dr Adi lebih murah dan lebih efektif dalam hal pembiayaan.
“Karena saat ini BPJS tersedot dananya luar biasa untuk penangganan kardiovaskular.
Baca: Aceh Urutan Delapan Tingkat Kematian Akibat Jantung dan Nomor Sepuluh Darah Tinggi
Penangganan kardiovaskular sendiri betul-betul luar biasa pembiayaan sampai 60 persen untuk semua pembiayaan,” sebutnya.
Ia mengatakan PERKI Cabang Aceh akan bekerja sama dengan beberapa universitas, terutama dengan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah ) Banda Aceh yang memiliki Fakultas Kedokteran (FK) dan sudah ada program pendidikan spesialis jantungnya.
“Nah, saat ini FK sedang mendidik beberapa orang tenaga spesialis jantung.
Apabila lulus sebagai spesialis jantung, maka akan bisa bertugas dan kita harapkan didistribusikan ke kabupaten/kota yang belum ada dokter spesialis jantungnya,” ungkapnya.(*)