Pupuk Langka
Pupuk Bersubsidi Langka di Abdya, Pertumbuhan Awal Padi MT Gadu Terancam Terganggu
Peristiwa ini dikeluhkan para petani lantaran tanaman padi Musim Tanam (MT) Gadu 2019 mulai memasuki pemupukan awal.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Ansari Hasyim
Beberapa pemilik kios pengecer resmi di Blangpidie dihubungi Serambinews.com, Senin (30/9/2019) menjelaskan, pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska, SP-36 dan ZA disalurkan PT Pertani pada Agustus lalu, termasuk Urea disalurkan PT Meuligoe Raya.
Memasuki September persediaan pupuk tidak tersedia lagi di kios pengecer.
Ketika pupuk bersubsidi tiba di kios, segera diserbu para petani sehingga dalam waktu satu dua hari bisa habis.
Pemilik kios mengakui setiap hari selama sepekan terakhir banyak petani meminta pupuk bersubsidi, namun tidak bisa dilayani lantaran tidak ada stok.
Sedangkan distributor dalam hal ini PT Pertani baru akan menyalurkan pupuk (NPK Phonska, SP-36 dan ZA) sekitar tanggal 3 Oktober.
Sementara pemilik kios di Kecamatan Setia menjelaskan distributor PT Meulogoe Raya menyalurkan pupuk bersubsi NPK Phonska, SP-36 dan ZA, Jumat pekan lalu, termasuk untuk Kecamatan Manggeng dan Lembah Sabil.
Sedangkan pupuk Urea disalurkan distributor pada Agustus lalu.
Tapi, hasil pantauan lapangan, persediaan pupuk bersubsidi di Kecamatan Setia, Manggeng dan Lembah Sabil tidak ada lagi, terutama jenis NPK Phonska.
Sedangkan pupuk bersubsidi jenis Urea, SP-36 dan ZA sangat terbatas terbatas.
Alokasi nyaris habis
Keterangan diperoleh Serambinews.com bahwa alokasi pupuk bersubsidi tahun 2019 pada distributor yang belum ditebus kepada produsen hanya tersisa sedikit lagi.
Alokasi pupuk yang nyaris habis membuat ribuan petani khawatir tidak bisa terpenuhi kebutuhan pemakaian pupuk tanaman padi MT Gadu 2019 dengan luas areal mencapai 10.289 hektare (ha) di semebilan kecamatan sejak Babahrot sampai Lembah Sabil.
Perwakilan PT Pertani di Abdya, Syafrizal dihubungi Serambinews.com, Jumat lalu menjelaskan, sedang mengajukan penebusan pupuk bersubsidi periode September-Oktober kepada produsen.
Terdiri atas 216 ton pupuk jenis NPK Phonska, 8 ton pupuk SP-36 dan 50 ton pupuk organik.
“Sedang menunggu penerbitan DO,” katanya.