Pupuk Langka
Pupuk Bersubsidi Langka di Abdya, Pertumbuhan Awal Padi MT Gadu Terancam Terganggu
Peristiwa ini dikeluhkan para petani lantaran tanaman padi Musim Tanam (MT) Gadu 2019 mulai memasuki pemupukan awal.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Ansari Hasyim
Diperkirakan, sekitar 3 Oktober pupuk tersebut sudah disalurkan kepada 39 kios pengecer dalam enam kecamatan, Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa, Blangpidie, Susoh dan Tangan-Tangan.
Syafrizal mengaku alokasi pupuk bersubsidi 2019 (NPK Phonska, SP-36 dan ZA) nyaris habis.
“Setelah penebusan kali ini, alokasi yang tersisa hanya sedikit lagi. Mudah-mudahan, di bulan Oktober mendapat tambahan alokasi dari provinsi,” katanya.
Sedangkan Perwakilan PT Meuligoe Raya di Abdya, Verry Gunawan dihubungi Serambinews.com juga mengaku kalau alokasi pupuk bersubsidi hanya tinggal sedikit lagi, setelah penyaluran ke kios pengecer pekan lalu.
Pekan lalu, disalurkan 144 ton pupuk NPK Phonska, 33 ton pupuk ZA dan 18 ton pupuk SP-36 kepada 11 kios pengecer di tiga kecamatan, Setia, Manggeng, dan Lembah Sabil.
Sedangkan pupuk subsidi jenis Urea sudah disalurkan Agustus lalu sebanmyak 140 ton kepada 51 kios pengecer di sembilan kecamatan sejak Babahrot sampai Lembah Sabil.
“Sisa alokasi NPK Phonska, SP36 dan ZA sekitar 1 sampai 2 ton per kios,” kata Verry. Akan halnya, sisa alokasi pupuk Urea juga terbatas.
Hal ini terjadi setelah ada pemotongan alokasi pupuk Urea sebanyak 500 ton dari jumlah alokasi Urea tahun 2019 sebanyak 2.000 ton.
PT Meuligoe Raya selaku distributor Urea di Kabupaten Abdya juga sangat mengharapkan adanya penambahan alokasi pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan pemakaian pupuk tanaman padi MT Gadu 2019.
Alokasi Urea, misalnya, minimal bisa dikembalikan alokasi yang telah diupotong sebanyak 500 ton.(*)