Sosok Inspiratif
Krisnur, Camat Perempuan di Abdya, Memulai Karir dari Penyuluh Pertanian
Dari sembilan jabatan camat di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), satu diantaranya diemban dari figur perempuan.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Yusmadi
Soalnya, Kris sudah terbiasa melayani, termasuk berdiri di depan para petani di lapangan selama menjadi penyuluh.
Terlebih lagi ia pernah mengikuti pendidikan Training of Trener (ToT). Ilmu diperoleh selama tarining, Kris pernah dipercaya menjadi tutor di Diklat lingkup Pertanian, baik tingkat provinsi maupun kabupaten, yaitu diklat untuk penyuluh dan diklat untuk petani.
“Pendekatan dengan petani selama menjadi penyuluh, saya adopsi ketika melaksanakan tugas keseharian sebagai camat,” kata Krisnur kepada Serambinews.com, Selasa (1/10/2019).
Lalu, bagaimana pengalaman saat sebagai penyuluh dan setelah menjadi seorang camat.
Baca: Akmal Ibrahim Targetkan 2020 Sigupai Jadi Varietas Unggul Nasional, Ini yang Dilakukan Pemkab Abdya
Baca: SMAN 1 Libatkan KIP Bireuen, Pilih Ketua OSIS Layaknya Pemilu
Baca: Menkeu Sri Mulyani dengan Lantang Singgung Pengkhianat Negara Dihadapan Mahasiswa, Ada Apa?
“Dua-duanya asyik, dalam artian punya kepuasan tersendiri,” kata Kris.
Kepuasan sebagai penyuluh antara lain ketika petani mampu meningkatkan produksi.
Maknanya, arahan dari penyuluh diikuti dan dilaksanakan petani.
Kepuasan dalam tugas sebagai seorang camat, bisa melayani dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul dalam masyarakat melalui pendekatan yang dilakukan.
Dalam ini, Kris tidak sedikit pun merasa canggung berkomunikasi dengan masyarakat, lantaran sudah terbiasa bersama para petani saat memberikan penyuluhan pertanian.
Ketika melaksanakan tugas sebagai penyuluh di beberapa kecamatan, Kris juga berkoordinasi dengan anggota muspika.
Bedanya, saat menjadi penyuluh koordinasi yang dilakukan terbatas bidang pertanian saja.
Saat bertugas sebagai camat, koordinasi dengan Anggota Muspika menyangkut banyak hal dengan maksud persoalan yang muncul bisa diatasi bersama.
“Alhamdulillah, komunikasi yang kita bangun, bisa menyelesaikan persoalan yang muncul, termasuk yang tergolong besar yang terjadi di salah satu desa, beberapa waktu lalu,” kata Camat Krisnur. (*)