Sosok Inspiratif

Krisnur, Camat Perempuan di Abdya, Memulai Karir dari Penyuluh Pertanian

Dari sembilan jabatan camat di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), satu diantaranya diemban dari figur perempuan.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Yusmadi
zoom-inlihat foto Krisnur, Camat Perempuan di Abdya, Memulai Karir dari Penyuluh Pertanian
For Serambinews.com
Krisnur, Camat Blang Pidie.

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Dari sembilan jabatan camat di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), satu diantaranya diemban dari figur perempuan.

Namanya Krisnur SP yang kini menjabat Camat Blangpidie.

Sebelum dipercaya menempati jabatan struktural, Kris, begitu sapaan wanitia ini menekuni karir sebagai penyuluh pertanian.    

Tidak pernah terlintas dalam pikiran perempuan kelahiran Blangpidie tanggal 4 Juni 1970 ini bahwa suatu saat akan diberi tugas sebagai camat.

Pekerjaan sebagai penyuluh pertanian dilakoninya sejak tahun 1990 setelah menyelesaikan pendidikan di SPMA Saree, Aceh Besar.

Lalu, dari  tahun 2010 sampai 2018 menjabat koordinator penyuluh atau Kepala BPP (Balai Penyuluh Pertanian)  di beberapa kecamatan di Abdya.

Baca: Abusyik Mengamuk, Camat Tertidur dalam Rakor Petani

Baca: Seluruh Camat Siap Meriahkan Fun Bike dan Fun Walk Peringati HUT Bireuen

Baca: Warga Tuntut Keuchik Mundur dari Jabatan, Camat: Akan Diselesaikan di Kabupaten

“Saya akui waktu muda sering bergaya tomboy. Lulus SMP, saya ingin mendaftar di KOWAD (Korps Wanita Angkatan Darat), tapi ibu tak beri izin, akhirnya masuk SPMA,” ujar Kris.  

Seperti kata orang, jalan hidup seseorang tidak ada yang tahu, termasuk Kris, siapa sangka, ibu tiga anak ini dilantik melaksanakan tugas sebagai Camat Blangpidie oleh Bupati Abdya, Akmal Ibrahim pada 31 Agustus 2018, lalu. 

Sarjana (S1) Pertanian Jurusan SEP/Agribisnis, Universitas Abulyatama Banda Aceh tahun 2003 ini sadar betul bahwa jabatan pemerintahan selain kemampuan, juga merupakan amanah dan sebuah kepercayaan dari pimpinan yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya dan penuh tanggungjawab.

Kurun waktu lebih satu tahun menjabat Camat Blangpidie, Kris berupaya maksimal melayani masyarakat mencakup 20 desa,  menyukseskan program Bupati dan Wakil Bupati sesuai visi dan misi.

Masyarakat tani agar bisa lebih meningkat hasil produksi dan pendapatan mereka sehingga hidup sejahtera.

Intinya, mewujudkan masyarakat makmur dan sejahtera berlandaskan Syariat Islam. Bantuan melalui kegiatan Pemerintah Kabupaten Abdya, provinsi dan pusat agar berdampak terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat.

Baca: Pasien Emergensi di RSUD Subulussalam Butuh Darah

Baca: Jalan Teupin Mane Juli Rusak Parah, Alur Sungai Simpang Mulia Abrasi

Baca: CPNS 2019 Dibuka Usai Pelantikan Presiden, Masalah di CPNS 2018 Ini Jangan Sampai Terulang Kembali

 Disadari pula, sebagai Camat melayani publik yang sangat beragam latarbelakang dan permasalahan. Selama belasan tahun melaksanakan tugas sebagai penyuluh pertanian telah mengajari Kris bagaimana melakukan pendekatan dengan masyarakat, yaitu butuh ketekunan dan kesabaran.

Ketika dipercaya untuk melaksanakan tugas camat, tidak terlalu sulit bagi Kris melayani publik, termasuk dalam hal berkomunikasi dengan mereka.

Soalnya, Kris sudah terbiasa melayani, termasuk berdiri di depan para petani di lapangan selama menjadi penyuluh.  

Terlebih lagi ia pernah mengikuti pendidikan Training of Trener (ToT). Ilmu diperoleh selama tarining, Kris pernah dipercaya menjadi tutor di Diklat lingkup Pertanian, baik tingkat provinsi maupun  kabupaten, yaitu diklat untuk penyuluh dan diklat untuk petani.

“Pendekatan dengan petani selama menjadi penyuluh, saya adopsi ketika melaksanakan tugas keseharian sebagai camat,” kata Krisnur kepada Serambinews.com, Selasa (1/10/2019).

Lalu, bagaimana pengalaman saat sebagai penyuluh dan setelah menjadi seorang camat.

Baca: Akmal Ibrahim Targetkan 2020 Sigupai Jadi Varietas Unggul Nasional, Ini yang Dilakukan Pemkab Abdya

Baca: SMAN 1 Libatkan KIP Bireuen, Pilih Ketua OSIS Layaknya Pemilu

Baca: Menkeu Sri Mulyani dengan Lantang Singgung Pengkhianat Negara Dihadapan Mahasiswa, Ada Apa?

“Dua-duanya asyik, dalam artian punya kepuasan tersendiri,” kata Kris.

Kepuasan sebagai penyuluh antara lain  ketika petani mampu meningkatkan produksi.

Maknanya, arahan dari penyuluh diikuti dan dilaksanakan petani.

Kepuasan dalam tugas sebagai seorang camat, bisa melayani dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul dalam masyarakat melalui pendekatan yang dilakukan.

Dalam ini, Kris tidak sedikit pun merasa canggung berkomunikasi dengan masyarakat, lantaran sudah terbiasa bersama para petani saat memberikan penyuluhan pertanian.

Ketika melaksanakan tugas sebagai penyuluh di beberapa kecamatan, Kris juga  berkoordinasi dengan anggota muspika.

Bedanya, saat menjadi penyuluh koordinasi yang dilakukan terbatas bidang pertanian saja.

Saat bertugas sebagai camat, koordinasi dengan Anggota Muspika menyangkut banyak hal dengan maksud persoalan yang muncul bisa diatasi bersama.

“Alhamdulillah, komunikasi yang kita bangun, bisa menyelesaikan persoalan yang muncul, termasuk yang tergolong besar yang terjadi di salah satu desa, beberapa waktu lalu,” kata Camat Krisnur. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved