Ceramah Ustaz Abdul Somad: Kenapa Bapak Bodoh Bisa Jadi Pimpinan Sidang? UAS: Mungkin Serangan Fajar

Kebetulan sidang itu pagi. Abu Jahal yang memimpin sidang meminta masukan dari para peserta sidang.

Editor: Amirullah
For serambinews.com
Ustaz Abdul Somad isi ceramah di Dayah Darul Ihsan, Abu Hasan Krueng Kalee, Gampong Siem, Darussalam, Aceh Besar, Rabu (3/4/2019). 

Ceramah Ustaz Abdul Somad: Kenapa Bapak Bodoh Bisa Jadi Pimpinan Sidang? UAS: Mungkin Serangan Fajar

SERAMBINEWS.COM - Ustaz Abdul Somad menceritakan kronologi hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah.

Menurut Ustaz Abdul Somad, hijrah itu bermula dari pertemuan kepala-kepala suku Arab Kafir Quraisy di Darun Nadwah.

Pendiri Danun Nadwah namanya Qushay, yang merupakan datuk Nabi Muhammad SAW.

"Qushay ini orang kaya. Dibuatnyalah rumah besar. Berkumpullah kepala-kepala suku untuk memusyawarahkan langkah dan kebijakan mereka," kata Ustaz Abdul Somad.

Hari itu, mereka berkumpul tepat pada hari Kamis. Dalam pertemuan itu mereka membahas agenda bagaimana cara membunuh Muhammad SAW.

Baca: Oknum Penegak Hukum Bisa Dinego, Faktor Bandar Narkoba tidak Pernah Jera

Baca: Ibu Kandung Ketua DPRK Aceh Tenggara Deny Febrian Roza, Rosmaniar Meninggal

"Menyakitkan, yang punya Darun Nadwah datoknya, kakeknya, mbahnya. Tapi justru yang dibahas adalah bagaimana cara membunuh cucunya," jelas Ustaz Abdul Somad.

"Kurang ajar orang Arab kafir Quraisy ini," kata UAS.

Saat itu yang menjadi ketua sidangnya adalah Umar bin Hisyam alias Abu Jahal.

"Dialah pimpinan sidang. Kenapa bapak bodoh bisa jadi pimpinan sidang. Kok bisa dia? Mungkin banyak duit dia menyawer, serangan fajar. Sekarangkan tak penting mau bodoh mau apa," kata UAS.

"Ijazah bisa dibeli, apapun bisa semua udah. Yang penting duduk dia situkan?," jelas UAS.

Kebetulan sidang itu pagi. Abu Jahal yang memimpin sidang meminta masukan dari para peserta sidang.

Ada satu yang mengangkat tangan memberi pendapat.

Menurutnya, Muhammad SAW diantar ke tempat yang jauh, sehingga bisa tenang di Kota Makkah.

"Mau mabuk, mabuk. Mau berzina, zina. Mau mencuri, mencuri. Mau merampok, merampok. Supaya dia tidak mengganggu kita. Tangkap dia, ikat dia, naikkan ke onta, antar ke tempat yang jauh. Selesai," ungkap Ustadz Abdul Somad menirukan usulan kafir Quraisy tersebut.

Baca: 10 Tahun Vakum, Perhimpunan Pembina Kesehatan Olahraga Aceh Kini Aktif Kembali

Baca: Tumpas Kejahatan Akademik, FISIP UIN Ar-Raniry Launching Academic Writing Center

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved