Berita Aceh Utara

Kopertais Aceh Resmikan Kampus Baru di Aceh Utara, Miliki 2 Prodi

Kini, kampus tersebut sudah memiliki dua program studi (prodi). Masing-masing adalah Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Manajemen Pendidikan Islam (MPI)

Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
Doc. STAI Nurul Arafah
Pimpinan dan dosen STAI Nurul Arafah Pantonlabu Aceh Utara usai lauching kuliah perdana, Jumat (4/10/2019). 

Kini, kampus tersebut sudah memiliki dua program studi (prodi). Masing-masing adalah Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Manajemen Pendidikan Islam (MPI).

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Koordinator perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Kopertais) 5 Aceh, Prof Dr H Wahrul Walidin, meresmikan sebuah perguruan tinggi baru di Aceh Utara, Kamis (3/10/2019).

Perguruan tinggi tersebut, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI), Nurul Arafah Pantonlabu.

Berada di Yayasan Nurul Arafah Meunasah Bujok, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara.

STAI Nurul Arafah lahir dari Yayasan Nurul Arafah Panton Labu Aceh Utara.

Didirikan pada 19 Februari 2018.

Kemudian mendapat pengesahan dari Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 21 Februari 2018.

Baca: Mobil SIM Keliling Polres Bireuen Singgah di Makodim Setempat, Ini Kegiatannya

Kini, kampus tersebut sudah memiliki dua program studi (prodi).

Masing-masing adalah Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Manajemen Pendidikan Islam (MPI).

Ketua STAI Nurul Arafah Pantonlabu Aceh Utara, Tgk Muhammad Nasir MPd mengapresiasi Kopertais 5 Aceh atas inisiatif dan upayanya dalam melahirkan Kampus di Aceh.

Termasuk salah satunya STAI Nurul Arafah Panton Labu-Aceh Utara.

Tgk Muhammad Nasir MPd juga menerangkan dengan diresmikannya kampus, maka pihaknya berharap dapat berpartisipasi secara penuh dalam mengembalikan kembali kejayaan Islam.

Seperti yang pernah diraih di era Kerajaan Islam Samudera Pasee.

Baca: Manajemen Komunikasi Bencana Masih Banyak Tantangan, Ini yang Dilakukan BPBA

Prof Dr H Warul Walidin AK saat mengisi kuliah umum menyampaikan pendidikan itu unik, spektrumnya luas, dan yang paling penting adalah pendidikan itu mulia.

“Saat ini kita hidup pada era digital, yaitu dimasa 4.0. Bahkan di Jepang saat ini sedang berkembang 5.0, oleh karena itu yang paling penting kita harus pandai dari segala bidang ilmu,” katanya.

Dulu kata Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh, untuk mendapatkan akreditasi hanya 8 fuldamental, tapi sekarang sudah 9 fuldamental.

“Bagaimana kita memperkuat diri dan lembaga ini, yaitu dengan iman yang kokoh dan totalitas energi di zaman melenial 4.0, tanpa ilmu kita semua akan tertinggal," ujar Profesor.

Menurut Prof Walidin yang juga Rektor UIN Ar-Raniry , untuk membangun kampus tersebut butuh totalitas energi.

“Apapun kita butuh digital sekarang, tapi hati-hati jangan sampai lalai. Kesalahan kita sekarang karena lalai dalam mengunakan teknologi," imbuh Profesor. (*)

Baca: Terungkap Penyebab Kecelakaan Bus Putra Pelangi Kontra Kurnia di Simpang Ulim Aceh Timur

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved