Berita Subulussalam

Masih Bimbang Soal Fraksi, Fajry Politisi Golkar Subulussalam: Dampaknya ke Daerah

Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Subulussalam sampai sekarang masih terkesan bimbang dalam memutuskan apakah akan bergabung dengan fraksi lain atau

Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Fajry Munthe, Sekretaris DPD II Partai Golkar Kota Subulussalam. 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Subulussalam sampai sekarang masih terkesan bimbang dalam memutuskan apakah akan bergabung dengan fraksi lain atau membuat fraksi sendiri.

“Sedang kita bahas apakah bergabung atau tetap di fraksi kita,” kata Fajry Munthe, sekretaris DPD II  Partai Golkar Kota Subulussalam, kepada Serambinews.com, Senin (7/10/2019).

Fajry yang juga calon unsur pimpinan DPRK Subulussalam dari Partai Golkar hingga kini belum bisa memberikan kepastian soal fraksi mereka.

Hal ini ditanyai wartawan menyusul keluarnya Partai Nanggroe Aceh (PNA) Kota Subulussalam dari koalisi bersama Golkar di fraksi Karya Nanggroe.

Semula partai berlambang pohon beringin dan partai besutan Irwandi Yusuf ini membentuk fraksi sendiri dengan jumlah kursi lima.

Namun pascakeluarnya PNA dari fraksi Karya Nanggroe membuat posisi Golkar dilema.

Sementara sampai saat ini Golkar mengaku masih musyawarah  dengan internalnya terkait apakah akan bergabung dengan fraksi lain atau keukeuh di fraksinya.

Namun, kata Fajry, jika mereka akan keukeun mempertahankan fraksinya bakal berdampak terhadap daerah sebab membuat rapat tidak akan selesai hingga kembali molor.

Makanya golkar masih dalam kebimbangan apakah bergabung atau tetap menampilkan fraksinya.

Hengkangnya PNA dari golkar membuat partai peraih suara terbanyak kedua di pemilu 2019 ini tidak bisa membentuk fraksi sendiri.

Masalahnya, jika merunut situasi politik Subulussalam sejak pilkada 2013 hingga pilkada 2018 Golkar Subulussalam tidak mungkin akan bergabung dengan fraksi Hanura. Dua partai ini merupakan seteru politik dalam dua kali pilkada di sana.

Pun demikian dengan fraksi Sada Kata, diprediksi akan sulit bagi golkar bergabung mengingat dia merupakan pemilik kursi terbanyak di banding partai lain di fraksi ini.

Satu-satunya fraksi yang memungkinkan untuk didekati Golkar adalah granat. Namun apakah golkar bakal berkoalisi dengan partai yang tergabung di fraksi granat?.

Sebelumnya diberitakan, DPRK Subulussalam dikabarkan telah menjadwalkan rapat paripurna penetapan fraksi-fraksi sekaligus usulan penetapan pimpinan definitif masa jabatan 2019-2024.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved