Jelang pelantikan Presiden

Panglima-Kapolda Larang Demo Saat Pelantikan Presiden dan Wapres, Jokowi tak Permasalahkan

Jokowi membolehkan demo sementara Pangdam Jaya dan Kapolda Jaya melarang demo.

Editor: Mursal Ismail
(KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/10/2019). Kedatangan para pimpinan MPR ini adalah untuk berkonsultasi seputar jadwal pelantikan Jokowi dan Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024 pada 20 Oktober mendatang. 

Hal tersebut dimaksudkan agar situasi tetap kondusif jelang dan saat pelantikan berlangsung.

“Kami hormati keputusan itu karena akan banyak utusan negara yang akan hadir. Mulai Selasa (15/10/2019) kami sudah berlakukan.

Setelah tanggal 20 Oktober aspirasi akan boleh disampaikan kembali, mari kita hormati itu,” terang Kapolda Metro Jaya, dikutip dari Kompas.com.

Jelang hari pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024, sejumlah rencana telah disiapkan.

Diketahui, Joko Widodo akan menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya sebagai Presiden RI periode 2019-2024 di Istana Merdeka usai dilantik pada 20 Oktober 2019.

"Direncanakan, ada panggung di Istana Merdeka dan Jokowi akan pidato selama 10 menit. Walaupun tidak terlalu panjang, tapi itu yang pertama sebagai Presiden terlantik," ujar Ketua Pengarah Syukuran Inagurasi Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024 Budi Arie Setiadi dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2019), seperti dilansir Kompas.com.

Namun, sebelum menyampaikan pidato, rencananya Jokowi-Maruf Amin akan diarak terlebih dahulu dari Patung Kuda di kawasan Monas ke Istana Merdeka.

Hal tersebut akan dilakukan setelah resmi dilantik di Gedung DPR/MPR pada 20 Oktober 2019 mendatang.

Ketua Pelaksana Syukuran Inagurasi Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024 Andi Gani Nena Wea menjelaskan, Jokowi dan Ma'ruf Amin dengan didampingi istri masing-masing, yakni Iriana Jokowi dan Wuri Estu Handayani akan diarak setelah pelantikan selesai.

"Pelantikan Presiden akan diadakan jam 14.00 WIB. Kemungkinan besar akan makan waktu sampai jam 16.00 WIB. Setelah itu, Presiden dan Wakil Presiden gerak ke Istana Merdeka dengan ibu negara," kata Andi Gani, dikutip dari Kompas.com.

Panitia juga telah menyiapkan acara gelar budaya yang digelar di sekitar lokasi arak-arakan sejak pukul 12.30 WIB.

Dilansir Kompas.com, setidaknya akan ada enam panggung di sepanjang kawasan tersebut yang menampilkan parade budaya dari 34 provinsi.

"Acara syukuran terbuka untuk umum. Siapapun boleh datang. Panggung-panggung itu kanalisasi massa dengan jumlah hampir 1 juta orang. Acara murni inisiatif dari pendukung Jokowi," kata Budi Arie.

Selain itu, Andi Gani juga mengatakan akan ada lima layar raksasa yang disiapkan agar masyarakat bisa menyaksikan pelantikan secara langsung.

"Ada lima layar raksasa di sekitar Istana Merdeka agar masyarakat bisa lihat live pelantikan presiden," kata Andi.

Panitia akan menghentikan seluruh kegiatan untuk menonton bersama prosesi pelantikan presiden dan wakil presiden pukul 13.10 WIB.

"Jam 13.10 WIB seluruh kegiatan kami hentikan untuk menonton bersama prosesi pelantikan presiden dan wapres," kata Andi. (Tribunnews.com/Dinar Fitra Maghiszha)

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved