Bocah 8 Tahun Ini Raup Rp 310 Miliar Setahun, Jadi Miliarder Berkat YouTube
Penghasilan dia sedikit lebih tinggi dibanding YouTuber Jake Paul yang di periode yang sama meraup 21,5 juta dollar AS.
Keputusannya terbukti tidak sia-sia.
Dengan menggabungkan konsep video blogging (vlog), video unboxing, serta kejenakaan masa kecil, Ryan ToysReview berhasil mengumpulkan lebih dari 4 juta pelanggan dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.
Puncak dari kepopuleran Ryan tercatat pada Juli tahun 2017.
Videonya yang berjudul 100+ Cars Toys Giant Egg Surprise Opening Disney Pixar Lightning McQueen ditonton oleh lebih dari 500 juta kali di bulan tersebut.
Disukai banyak orang
Melalui video unggahannya, Ryan banyak membawa penonton masuk ke dalam kisah hidupnya.
Menurut keterangan dari orangtua Ryan, saat mereka berjalan-jalan, banyak anak-anak lain yang mengenali dan menyapa buah hati mereka.
"Saat kami berada di tengah keramaian seperti di toko mainan atau toserba, orang-orang menyapanya. Tentu saja dia senang. Ryan berpikir bahwa mereka adalah teman yang ingin bermain bersamanya," ujar sang ayah.
Tidak hanya di dunia nyata. Pengaruh Ryan bahkan jadi buah bibir para orang tua di dunia siber.
Seorang ibu bernama Lindsay Weiss menceritakan pengalamannya ketika mendapati anaknya berbicara sendiri ketika menonton video Ryan ToysReview.
"Aku mendapati anakku berbicara pada Ryan dan mengatakan bahwa dia melewatkan sebuah hal penting dalam permainan Don't Wake Daddy," ujar Weiss, seperti dilaporkan oleh Washington Post.
Saat ia berkata pada anaknya bahwa Ryan tidak akan bisa mendengarnya, sang anak menyanggah.
Ia bahkan bersikeras bahwa Ryan bisa menerti apa yang dia katakan meski tak mendengar secara langsung.
Weiss berterimakasih pada Ryan.
Sebab, dari melihat video Ryan, anaknya dapat memperoleh kado ulang tahun sesuai dengan keinginannya.
Tidak hanya Weiss, beberapa orang tua lain juga mengungkapkan terima kasihnya pada Ryan.
Menurut mereka, keberadaan Ryan melalui channel YouTube banyak memberi pengaruh positif bagi keluarga dan anak-anak mereka.
"Anak saya penyandang autisme. Videomu membantunya berbicara, menggunakan imajinasinya, dan menggunakan mainan dengan benar! Dia menonton video-video ini beberapa kali dalam sehari dan saya sangat ingin mengucapkan terima kasih!" tulis salah satu orang tua dalam kolom komentar di kanal YouTube Ryan.
Tidak Ganggu Jadwal Sekolah
Meski kegiatan Ryan Mengulas mainan melalui kanal YouTube bisa dibilang cukup intens, orang tua Ryan tetap memperhatikan pendidikan bocah berusia enam tahun itu.
Setiap minggu, kedua orang tua Ryan membatasi waktu pengambilan gambar sebanyak dua sampai tiga kali.
"Kami tidak ingin menggangu masa pra sekolahnya. Jadi, kebanyakan video kami ambil tiap akhir pekan, lalu menyuntingnya ketika dia sekolah," ujar ibunda Ryan.
Saat sampai kapan mereka akan mengelola video untuk channel pribadi Ryan, sang ibu masih belum bisa menentukan.
Sebab, hal itu tergantung pada Ryan.
"Saat ini, dia masih suka membuat video. Setiap kali kami mengambil gambarnya, Ia terlihat gembira. Selama dia masih menyukainya dan tidak menganggu keseharian, kami akan melakukannya," kata sang ibu.
"Tapi jika ini (shooting video) tidak lagi menyenangkan untuknya, kami akan berhenti," tambahnya.
Punya Banyak Mainan
Rutinitas Ryan mengulas berbagai jenis mainan tentu membuat anak itu memiliki banyak mainan.
Apa yang kemudian dilakukan Ryan dengan mainan-mainannya?
Menurut sang Ibu, jumlah mainan Ryan sudah tak terhitung jumlahnya.
Untuk itulah mereka menempatkan mainan-mainan Ryan dalam sebuah ruangan khusus.
Saking banyaknya, Ryan bahkan menghibahkan mainan-mainan tersebut pada teman-temannya.
"Ryan tidak menyimpan mainannya sendiri. Kami memberikannya pada teman ataupun saudara dengan gratis. Beberapa diantaranya bahkan kami sumbangkan untuk amal," ujar ibunda Ryan.
Kebanyakan mainan-mainan yang diulas oleh Ryan melalui kanalnya dibeli dengan uang pribadi orang tuanya.
Menurut orang tua Ryan, rata-rata mainan yang diulas dipilh sendiri oleh buah hati mereka.
"Kami bertanya, mainan apa yang ingin dimainkannya. Dialah yang memadu kami," ujar sang ayah.
Sebelumnya, selain Lightning Mc Queen dari Disney Cars dan Thomas dari seri Thomas the Tank Engine, sebagian mainan yang diulas Ryan tidak memiliki merek yang dikenal oleh banyak orang.
Tapi, seiring dengan melejitnya nama Ryan, sponsor dari beberapa toko dan merek mainan ternama menghubungi orang tua Ryan.
Mereka meminta Ryan untuk mengulas produk mereka. Walmart, salah satu toserba terbesar di dunia, meminta Ryan mengulas beberapa jenis mainan yang dijual di tokonya.
Berdasarkan pantauan KompasTekno dari akun YouTube Ryan, pemberian Walmart meliputi satu mainan Kura-Kura Ninja serta satu set mainan Batman dan Superman yang diambil dari seri film Dawn of Justice.
"Saat ini, kami mulai untuk mulai video yang mengulas produk berdasarkan sponsor, tapi 99 persen video kami yang sudah dipublikasi bukan dari hasil sponsor. Melainkan jerih payah kami sendiri," ujar ayah Ryan.
Selain Walmart, salah satu situs perusahaan mainan, Silver, juga dikabarkan telah mengundang keluarga Ryan untuk hadir di showcase musim dingin yang diselenggarakan perusahan tersebut.
• Bocah Bocor Jantung Harus Operasi ke Jakarta
• Marah Tak Diberi Sedekah, Pengemis Ini Tikam Pengusaha Ayam Hingga Tewas
• Jadi Menteri, Nadiem Makarim Mundur dari CEO Gojek dan Siap Bawa Inovasi ke Kabinet Kerja Jilid 2
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setahun, Bocah 8 Tahun Ini Raup Rp 310 Miliar dari YouTube"
Penulis : Wahyunanda Kusuma Pertiwi