Pelantikan Jokowi Maruf
Pidato Presiden Jokowi dan Kebingungan Fadli Zon karena Semuanya Bagus
Menurut Fadli Zon, apa yang disampaikan Jokowi tidak sesuai dengan apa yang terjadi di dalam masyarakat.
Pidato Presiden Jokowi dan Kebingungan Fadli Zon karena Semuanya Bagus
SERAMBINEWS.COM - Joko Widodo menyampaikan pidato setelah resmi dilantik menjadi Presiden RI periode 2019-2024.
Dalam pidatonya, Jokowi beberapa kali mengemukakan keberhasilannya memimpin Indonesia pada periode sebelumnya, 2014-2019.
Menanggapi hal tersebut, Mantan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon lantas menyampaikan kritiknya.
Menurut Fadli Zon, apa yang disampaikan Jokowi tidak sesuai dengan apa yang terjadi di dalam masyarakat.
Fadli Zon berpandangan bahwa ekonomi Indonesia kini makin susah berbeda dengan apa yang diungkapkan Jokowi.
"Artinya prestasi itu tidak menggambarkan realitas sesungguhnya di masyarakat. Di masyarakat saya kira merasakan kehidupan makin susah secara ekonomi. Mencari pekerjaan sulit," dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com pada Minggu (20/10/2019).
• TA Khalid Berharap Jokowi-Ma’ruf Tuntaskan Butir MoU Helsinki, Jangan Ulangi Kesalahan Masa Lalu
• Anggota DPD Fachrul Razi akan Terus Tagih Janji Kampanye Jokowi untuk Aceh
• 5 Visi Jokowi untuk Indonesia, Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur Hingga Reformasi Birokrasi
Selain itu, menurut Fadli Zon angka pengangguran di Indonesia semakin tinggi.
"Saya agak bingung juga kok bisa pidatonya semuanya bagus. Angka pengangguran berkurang, pertumbuhan meningkat, realitasnya masyarakat sangat sulit," ucap Fadli Zon di sela rangkaian acara sidang MPR/DPR/DPD.
Lalu, ia turut menyorot kebanggaan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Menurutnya pembangunan infrastruktur dari sumber pembiayaaan hutang hanya akan menyusahkan masyarakat di masa depan.
"Pembangunan infrastrukur yang dibiayai utang membuat kita berdosa di generasi yang akan datang. Sangat berbahaya dalam jangka panjang," katanya.
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan pembangunan infrastruktur bisa saja menguntungkan korporasi.
Bisa saja infrakstruktur yang dibangun tidak terlalu bermanfaat bagi masyarakat.
"Infrastruktur memakan biaya cukup besar, waktu lama dan belum tentu hasilnya untuk kepentingan rakyat. Bisa saja yang diuntungkan korporasi," katanya.