Suara Parlemen

TA Khalid Berharap Jokowi-Ma’ruf Tuntaskan Butir MoU Helsinki, Jangan Ulangi Kesalahan Masa Lalu

Dalam video berdurasi 2 menit 47 detik ini, TA Khalid memaparkan sejarah Aceh yang pernah tiga kali terjerumus dalam konflik bersenjata.

SERAMBINEWS.COM/Hand Over
Anggota DPR RI asal Aceh, TA Khalid. 

TA Khalid Berharap Jokowi-Ma’ruf Tuntaskan Butir MoU Helsinki, Jangan Ulangi Kesalahan Masa Lalu

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pelantikan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024, Minggu (20/10/2019) berjalan aman dan lancar.

Banyak harapan muncul dari berbagai pihak kepada pasangan kombinasi lama dan baru ini.

Harapan-harapan itu semakin membuncah seiring dengan semakin baiknya proses rekonsiliasi nasional yang dilakukan oleh Jokowi, untuk meredam ketegangan dan friksi-friksi pascapemilu dan pilpres 2019.

Ketua DPD Partai Gerindra Aceh, TA Khalid adalah salah satu tokoh yang menyampaikan selamat dan harapan terhadap kepemimpinan Jokowi di periode kedua ini.

“Pertama kali saya mengucapkan selamat kepada Presiden dan Wakil Presiden RI yang telah dilantik hari ini,” kata TA Khalid dalam sebuah video yang diunggah ke akun Youtubenya, Minggu (20/10/2019).

TA Khalid yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPR RI mengatakan dirinya baru saja selesai mengikuti upacara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, H Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin.

“Yang kedua harapan saya sebagai wakil rakyat Aceh adalah, agar pada periode kedua ini Pak Jokowi dapat menuntaskan seluruh butir-butir perjanjian MoU Helsinki yang sudah 14 tahun (masih banyak) yang belum terealisasi,” lanjut TA Khalid.

Dalam video berdurasi 2 menit 47 detik ini, TA Khalid memaparkan sejarah Aceh yang pernah tiga kali terjerumus dalam konflik bersenjata.

Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, TA Khalid mengatakan, ketiga konflik Aceh itu menimbulkan tekanan jiwa bagi rakyat Aceh, serta melahirkan ribuan janda dan anak yatim di Bumi Serambi Mekkah.

Ia mengatakan, dua dari tiga konflik di Aceh juga pernah diselesaikan dengan jalur perdamaian.

5 Visi Jokowi untuk Indonesia, Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur Hingga Reformasi Birokrasi

Senin Pagi, Presiden Jokowi Umumkan Kabinet Baru, Kurang Lebih 16 Orang Menteri dari Parpol

Jelang Pelantikan, Kabinet Baru Jokowi Viral di WhatsApp: AHY hingga Najwa Shihab, Ini Daftarnya

Sayangnya, dua perdamaian yang meredam konflik sebelumnya kembali melahirkan konflik baru, karena pemerintah tidak merealisasikan butir-butir yang disepakati dalam perjanjian damai.

Padahal, kata TA Khalid, dalam banyak kesempatan, para pemimpin negeri ini mengakui Aceh adalah daerah modal bagi kemerdekaan Indonesia.

Menurut dia, berdasarkan sejarah, Aceh bukanlah bagian dari Indonesia, melainkan sebuah wilayah yang bergabung untuk membantu Indonesia yang sedang berjuang meraih kemerdekaan dari tindakan kolonialisasi Belanda.

“Indonesia merdeka tahun 1945, tapi Aceh baru bergabung dengan Republik pada tahun 1948, setelah adanya perjanjian atau kesepakatan antara Soekarno dengan Tgk Daud Beureueh,” kata TA Khalid.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved