Berita Aceh Selatan
Diduga Imbas dari Pengambilan Batu Gajah, Jalan Menuju Trumon Berlumpur
Kalau begini kondisinya, selain merusak jalan juga mengancam keselamatan pengguna jalan, sebab lumpur yang berserakan di badan jalan sudah cukup tebal
Penulis: Taufik Zass | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Diduga, imbas dari pengambilan batu gajah proyek APBA untuk penangulangan banjir Krueng Trumon.
Kondisi badan jalan Nasional di kawasan Gunung Pinto Angen Desa Panton Bili, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan menjadi becek dan berlumpur.
Teuku Heru, salah seorang tokoh pemuda setempat kepada Serambinews.com, Selasa (22/10/2019) malam menyampaikan komplain terkait kondisi jalan yang becek dan berlumpur tersebut.
• Harimau Sumatera Masuk Perkebunan Warga Bawan Sultan Daulat, Petani Ketakutan Berkebun
Pasalnya, lumpur yang menebal di badan jalan tersebut dinilai sangat mengganggu dan mengancam keselamatan para pengguna jalan.
"Lumpur yang menimbun badan jalan tersebut akibat longsor karena di atas gunung ada kolam tempat penampungan batu, ketika hujan turun kolam itu terisi air sehingga tidak sanggup menahan.
Ketika dinding kolam jebol mengakibatkan longsor. Sampai saat ini belum ada pihak yang menangani hal itu," kata Teuku Heru kepada Serambi.
Dia berharap pihak rekanan yang mengambil batu gajah di kawasan Gunung Pinto Angen tersebut ikut memelihara badan jalan yang saat ini sudah dipenuhi lumpur tersebut dengan cara melakukan pembersihan setiap waktu.
• Akibat Belum Ada Irigasi, Petani Aceh Barat Masih Tergantung Pada Tadah Hujan
"Sebab jika kondisi ini terus dibiarkan bisa mengancam keselamatan para pengguna jalan. Apalagi lokasi badan jalan yang dipenuhi lumpur ini merupakan jalan nasional menuju Pusat Pemerintahan Kecamatan Trumon," kata mantan kombatan GAM Wilayah Lhok Tapaktuan ini.
Menurut Teuku Heru, dirinya bukan mempersoalkan mengenai pengambilan batu gajah di lokasi tersebut.
Namun dia berharap pihak rekanan juga ikut bertanggungjawab dalam menjaga jalan dan keselamatan pengguna jalan.
"Kalau begini kondisinya, selain merusak jalan juga mengancam keselamatan pengguna jalan, sebab lumpur yang berserakan di badan jalan sudah cukup tebal dan sangat mengancam keselamatan pengendara," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, Serambi belum mendapat informasi siapa pelaksana proyek APBA untuk penangulangan banjir Krung Trumon tersebut. "Saya juga tidak tahu siapa kontraktornya," pungkas Teuku Heru.(*)
• MRI-ACT dan Komunitas di Pijay Santuni Anak Kurang Mampu, Pernah Juara Tartil Quran Tingkat Provinsi