Riset DNA
Melacak Muasal Moyang Orang Indonesia, Hasil Riset DNA: Tak Ada Orang Benar-benar Asli Indonesia
Negara yang diapit oleh Benua Asia dan Australia ini memang memiliki ragam suku bangsa, dengan lebih dari 700 bahasa dan 500 populasi etnik.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Berhidung mancung dengan mata belok, presenter kenamaan Najwa Shihab lebih dikenal sebagai sosok berdarah Timur Tengah.
Dengan identitas Arab tersebut, putri cendekiawan muslim sekaligus mantan Menteri Agama Quraish Shihab ini kerap memperoleh lontaran bernada rasialis.
“Waktu kecil saya sering dipanggil unta,” ujar Najwa, lewat video, dalam konferensi pers pameran bertajuk Asal Usul Orang Indonesia di Museum Nasional, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Nyatanya, hasil tes DNA menyimpulkan jika gen Timur Tengah dalam tubuh Najwa hanya ada 3,48 persen. Mayoritas gen dalam tubuhnya adalah Afrika Utara 26,81 persen dan Asia Selatan 48,54 persen.
Fakta serupa dialami pula oleh penyanyi jazz kelahiran Sorong, Papua, Edo Kondologit. Setelah tes DNA, terungkap bahwa Edo yang berkulit legam ternyata memiliki moyang yang berasal dari China.
“Hitachi, hitam-hitam begini saya berdarah China,” kelakarnya.
Tes DNA ini merupakan bagian dari penelusuran genetik yang dilakukan oleh majalah sejarah berbasis daring Historia.id, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Proyek ini bertujuan untuk mengungkap soal siapa orang asli Indonesia dan dari mana mereka berasal.
Negara yang diapit oleh Benua Asia dan Australia ini memang memiliki ragam suku bangsa, dengan lebih dari 700 bahasa dan 500 populasi etnik.
Tes ini sekaligus memaparkan komposisi ras dan penelusuran nenek moyang secara ilmiah, dengan mempelajari 70 populasi etnik dari 12 pulau di Indonesia.
Mereka menelusuri muasal bangsa Indonesia lewat DNA mitokondria yang diturunkan dari jalur maternal, kromosom Y yang diturunkan lewat jalur paternal, dan DNA autosom yang diturunkan dari kedua orang tua.
Mereka meneliti 16 DNA tokoh publik. Selain Najwa Shihab dan Edo Kondologit, mereka juga mengungkap DNA Budiman Sudjatmiko, Mira Lesmana, Ayu Utami, Riri Riza, dan sederet masyarakat umum.
Hasilnya adalah seperti yang disajikan dalam pameran ASOI: Asal Usul Orang Indonesia yang digelar di Museum Nasional, Jakarta, sepanjang 15 Oktober hingga 10 November.
Melacak lewat DNA
Profesor Biologi Molekuler Herawati Sudoyo mengatakan DNA yang diwariskan orang tua menyimpan informasi genetik. Dengan merunutkan silsilah itu ke atas, manusia dapat melacak pembauran genetik dan mengungkap muasal leluhurnya.