Hama Padi

Diserang Burung Pipit, Petani di Blang Dalam Abdya Potong Sebagian Batang Padi sebelum Panen

Anwar sendiri mengaku sudah memanen areal padi miliknya, namun hasil gabah merosot drastis, setelah diserang hama burung pipit, termasuk tikus. Setela

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Ansari Hasyim
Serambinews.com
petani sedang menghalau burung pipit yang menyerang tanaman padi sedang keluar malai di areal sawah Desa Blang Dalam, Susoh, Abdya, Sabtu (5/10/2019). 

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Beberapa petani di Desa Blang Dalam, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), memotong sebagian batang padi sebelum memasuki panen.

Dari batang padi yang tersisa setengah lagi, diharapkan tumbuh baru yang oleh petani disebut cidieng padi untuk dipanen beberapa waktu ke depan.

Tindakan memotong setengah batang padi Musim Tanam (MT) Gadu 2019 dilakukan petani karena menilai tidak mungkin lagi dipertahankan, setelah areal tanaman yang sudah mekar malai dan merunduk itu diserang hama, terutama burung pipit.

Keterangan diperoleh Serambinews.com di lokasi, Jumat (25/10/2019), beberapa petani yang telah memotong sebagian batang padi sebelum dipanen itu antara lain dilakukan Yaman.

“Tanaman padi yang sudah merunduk nyaris habis dimangsa burung pipit sampai tinggal ranting. Lalu, pemiliknya memutuskan memotong sebagian batang padi. Dari batang padi yang tersisa akan tumbuh cidieng, kemudian ditunggu untuk dipanen,” kata Anwar, salah seorang petani setempat.

Anwar sendiri mengaku sudah memanen areal padi miliknya, namun hasil gabah merosot drastis, setelah diserang hama burung pipit, termasuk tikus. Setelah panen, lahan sawah diolah untuk segera ditanam kembali.

Seperti diberitakan, areal tanaman padi Musim Tanam (MT) Gadu 2019 di Desa Blang Dalam, Susoh, Kabupaten Abdya, luas sekitar 100 hektare (ha), sebagian dipanen cepat, dan sebagian lainnya sedang merunduk dan mekar malai.

Tanaman padi tersebut milik ratusan anggota Kelompok Tani (KT), yaitu Sabee Pakat, Suka Maju, Sehati dan Tani Makmur. Lahan ini menjadi lokasi tanam perdana MT Gadu 2019 tingkat Kabupaten Abdya pada 14 Juli 2019 lalu.

Akses Menuju Kampung Pantan Kemuning dan Kampung Cekal Baru Lumpuh, Material Tanah Tutupi Jalan

Lahan Padi Petani Blang Dalam di Abdya Diserang Hama Tikus dan Pipit

Kronologi 17 TKI Ilegal dari Malaysia Diamankan di Perairan Riau, Ada 1 Orang Bayi

Tanam perdana yang dipusatkan di Desa Blang Dalam, dilakukan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, bersama Bupati Abdya, Akmal Ibrahim, Wakil Bupati, Muslizar MT, Kadis Pertanian dan Perkebunan, A Hanan Manan dan sejumlah pejabat lainnya.

Saat tanam perdana dilakukan, sebagian besar areal sawah sekitarnya belum melaksanakan penanaman, bahkan masih ada lahan belum digarap.

Diduga karena jadwal tanam lebih cepat dibandingkan dengan lahan sekitar sehingga tanaman padi menjadi ‘bulan-bulanan’ serangan hama tikus, dan saat mekar malai menjadi sasaran hama burung pipit, termasuk walang sangit.

Pantauan Serambinews.com, Jumat (25/10/2019), beberapa petani mempercepat panen, kemudian lahan segera diolah untuk ditanam kembali. Seperti dilakukan Mukhsin dan Anwar karena tidak sanggup lagi menjaga serangan burung pipit sejak pagi sampai menjelang malam.

Hasil panen yang didapat merosot drastis, kalau tidak mau disebut gagal panen setelah dibandingkan hasil diperoleh sebelumnya.

“Sawah seluas enam bambu benih, gabah hasil panen hanya 6 goni isi 40 kg. Biasanya, bisa dapat 16 goni,” kata Anwar. Lahan sawah yang baru saja dipanen sudah diolah kembali menggunakan traktor untuk ditanam kembali.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved